Dari Putih ke Cokelat: Salju Alaska Lenyap dalam Hitungan Tahun

Denada S Putri Suara.Com
Senin, 10 Februari 2025 | 17:45 WIB
Dari Putih ke Cokelat: Salju Alaska Lenyap dalam Hitungan Tahun
Gambar satelit NASA menunjukkan pencairan di Alaska. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alaska mengalami dampak pemanasan global yang semakin nyata, dengan hilangnya salju secara signifikan sebagaimana terungkap dalam gambar satelit terbaru dari NASA. Data tersebut menunjukkan bahwa wilayah yang biasanya tertutup salju kini berubah menjadi hamparan tanah kosong yang luas.

Gambar-gambar yang diambil oleh instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra dan Aqua milik NASA memperlihatkan kondisi di Bristol Bay Borough, selatan Alaska.

Biasanya, di Anchorage, yang terletak di timur laut, rata-rata kedalaman salju pada bulan Januari mencapai 13 inci (33 cm) dalam periode 1998 hingga tahun ini.

Namun, pada tahun ini, stasiun cuaca di Anchorage dan berbagai wilayah lain di Alaska hampir tidak melaporkan adanya salju di daratan. Pemandangan yang tersisa kini hanyalah tanah kosong yang terlihat jelas dari luar angkasa.

Menurut laporan NASA Earth Observatory, suhu di Alaska sejak Desember 2024 tercatat 5 hingga 10 derajat Fahrenheit (3 hingga 6 derajat Celsius) di atas normal, berdasarkan data dari NOAA.

Beberapa daerah bahkan mengalami anomali yang lebih besar. Suhu yang lebih hangat ini menyebabkan salju dan es yang ada mencair lebih cepat, sementara curah hujan yang baru justru turun dalam bentuk air, bukan salju.

Pemanasan Arktik yang Meningkat Drastis

Wilayah Arktik, termasuk Alaska, mengalami pemanasan hingga empat kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global. Di Anchorage, suhu rata-rata pada Januari lalu mencapai 29,3°F (-1,5°C), yang berarti 13°F (7,2°C) lebih tinggi dari rata-rata. Bahkan, suhu ini lebih hangat dibandingkan dengan lebih dari tiga lusin negara bagian lain di Amerika Serikat.

Terdapat dua faktor utama yang menyebabkan kondisi ini:

Baca Juga: Pesawat Hilang di Alaska Ditemukan: 3 Tewas, 7 Terjebak

1. Anomali Cuaca di Samudra Pasifik Utara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI