Strategi Perushaan Elektronik di Tengah Hantaman Produk China

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 10 Februari 2025 | 14:21 WIB
Strategi Perushaan Elektronik di Tengah Hantaman Produk China
Jete Openpulse. [Jete]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ritel elektronik yang semakin berkembang menjadikan Indonesia pasar seksi bagi perusahaan asal China, di tengah pemblokiran dari Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. 

"Alur dagang dari China terganggu dan pilihannya jatuh ke South East Asia terbesar, salah satunya Indonesia," kata CEO Jete Indonesia, Jhonny Thio Doran, dalam channel YouTube, Senin (10/2/2025).

Namun, dia tidak melihat masifnya produk China yang masuk sebagai kompetitor.

"Kami tidak melihat sebagai kompetitor tapi sebagai teman belajar baru agar terus menajam. Bagaimana mereka bisa menjual dengan harga segini, kenapa kita nggak bisa. Mereka memiliki kualitas sangat baik harga juga sangat kompetitif," bebernya.

Baca Juga: Tilang Manual Dihapus, Kamera ETLE Diminta Diperbanyak

Tidak hanya itu, Jhonny Thio Doran, hal ini menjadi tantangan besar karena brand pilihan utama masyarakat Indonesia masih sangat terfokus dari luar.

"Jadi kalau lihat brand lokal, kualisltasnya aman nggak," imbuhnya.

CEO Jete Indonesia, Jhonny Thio Doran, dalam channel YouTube, Senin (10/2/2025). [Jete]
CEO Jete Indonesia, Jhonny Thio Doran, dalam channel YouTube, Senin (10/2/2025). [Jete]

Dia menjelaskan bahwa dengan perakitan di Indonesia bukan semakin murah tapi costing biayanya jadi makin tinggi.

Namun, hal ini oleh pihaknya diantisipasi dengan diferensiasi, dibandingkan dengan brand-bran lain.

"Kami juga tetap menjaga kualitas baik dengan harga yang semakin kompetitif," tambahnya.

Baca Juga: Kemenperin Minta Shopee-Tokopedia dkk Utamakan Jual Produk Buatan Dalam Negeri

Salah satu strategi dalam menjaga kualitas sebagai bentuk komitmen perusahaan, Jhonny Thio Doran, menyampaikan bahwa pihaknya memberikan garansi selama dua tahun dan menggantinya dengan yang baru, di seluruh Indonesia.

Perusahaan elektronik itu juga berusaha membuat titik-titik semakin dekat.

"Tahun ini tambah 30 titik dibandingkan tahun sebelumnya, ditargetkan di internal tumbuh 100 persen dibandingkan sebelumnya, juga buka di kota-kota strategis, Februari lalu kita baru buka di Balikpapan," jelasnya.

Selain itu, mengklaim sebagai brand lokal, di tahun ini diharapkan juga akan menjangkau pasar global di tahun 2025.

Tidak sampai di situ, brand lokal satu ini juga mengikuti lifestyle dari masyarakat.

"Kita akan semakin luas produknya, ada kamera meeting, rilis kebutuhan ekosistem lari, ekosistem content creator, oebutuhan sehari-hari lalu kebutuhan projek ht dan lain-lain," bebernya.

Pada dasarnya, untuk menghadapi produk-produk buatan China, meningkatkan kualitas adalah jadi pr buat brand lokal.

Jete Volt. [Jete]
Jete Volt. [Jete]

"Ini jadi pr buat brand lokal untuk harus beradaptasi dalam memperbaiki produk kita sehingga lama-lama juga bisa selevel," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI