Ucapan Anies Baswedan soal IKN Kini Terbukti, Publik: Jokowi Mana Bisa...

Senin, 10 Februari 2025 | 10:42 WIB
Ucapan Anies Baswedan soal IKN Kini Terbukti, Publik: Jokowi Mana Bisa...
Kolase foto Anies Baswedan dan Jokowi. (Instagram/@aniesbaswedan/@jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat, terlebih setelah pengakuan Menteri PU Dody Hanggodo yang menyebut jika anggaran untuk IKN diblokir oleh pemerintah. Hal ini membuat nama mantan Presiden RI Jokowi kembali terseret.

Namun, saat diwawancara mengenai anggaran IKN, Jokowi menjelaskan agar menanyakan hal tersebut langsung kepada pemerintah karena dirinya tak lagi memiliki wewenang. Topik IKN ini juga membuat publik menyinggung ucapan Anies Baswedan saat masa kampanye Pilpres 2024.

Dalam salah satu acara Desak Anies, Anies Baswedan berdikusi dengan para mahasiswa terkait berbagai isu dan pernyataannya dalam debat Capres. Kala itu, salah satu mahasiswa menanyakan tentang solusi untuk pembangunan IKN.

Seperti yang terlihat dalam cuplikan video yang diunggah ulang oleh akun X @Piyusaja2, Anies Baswedan mengatakan bahwa ada banyak kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi, alih-alih menggunakan uang negara untuk pembangunan IKN.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Tanggapi Pernyataan 'Plin-Plan' Jokowi Soal IKN: Kehilangan Pegangan...

"Ini soal sumber daya yang kita miliki, kita punya sumber daya yang terbatas, yaitu namanya anggaran. Lalu kita punya kebutuhan yang banyak. Pertanyaan kita, dengan sumber daya terbatas, kebutuhan yang banyak, yang mana yang mau dibiayai? Kita punya keinginan A, B, C, D, tapi keinginan itu belum tentu kebutuhan. Nah, menurut kami yang harus dibiayai sekarang adalah yang menjadi kebutuhan. Apakah membangun kota baru itu kebutuhan? Belum, itu keinginan, iya," ucap Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menambahkan jika masyarakat di Kalimantan sendiri lebih membutuhkan hal-hal yang lebih penting, seperti pendidikan dan kesehatan.

"Di sisi lain, bukan hanya masyarakat di luar Kalimantan, di Kalimantan sendiri ada kebutuhan membangun jalur transportasi antar kota se-Kalimantan, ada kebutuhan memperbaiki sekolah rusak se-Kalimantan, ada kebutuhan membangun puskesmas di setiap desa dan kecamatan se-Kalimantan, jadi Kalimantan sendiri itu banyak kebutuhan mendasar yang belum tercukupi, apalagi bila kita masukkan di luar Kalimantan? Karena itulah kenapa saya melihat alokasi anggaran kita itu sebaiknya digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang urgent, kebutuhan-kebutuhan mendasar, supaya bisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak," tambahnya.

Anies Baswedan pun menyebut jika pihak yang akan menikmati pembangunan gedung-gedung di IKN adalah aparatur negara, bukan rakyat.

Pernyataan Anies Baswedan tersebut sontak kembali menjadi sorotan publik. Tak sedikit warganet yang menyebut bahwa kini ucapan Anies Baswedan terbukti.

Baca Juga: IKN Terancam Mangrak, Mirisnya Jejak Digital Artis yang Promosi: Singgung Kemewahan

"Tepat banget sama situasi saat ini. Giliran udah berasa dampaknya, baru dah pada nyesel. Mamam noh makan gratis, dikasih calon pemimpin yang pinter, malah milih yang..." komentar @match*********

"'Yang nanti menikmati gedung-gedung itu siapa? Aparatur negara, bukan rakyat'. Betul kok pak, pemerintah mana pernah mikirin rakyat," tambah @keep**********

"Pentingnya memilih pemimpin yang punya critical thinking dan problem solving yang bagus. Coba itu Jokowi sama anaknya mana bisa mikir begini, yang ada cuci tangan terus," sahut @asos******

"Ada kalanya yang benar dan faktual itu kalah. Namun kini terasa efeknya. Pernah ada yang membicarakan kota baru tersebut tidak menggunakan anggaran negara, namun kini bertolak belakang nyatanya. Apakah layak kegiatan ini dilanjutkan?" timpal @dymas**_******

"Yes, pendidikan dan kesehatan itu priotitas utama, hasilnya untuk siapa? Ya untuk rakyat. Sedangkan pemerintah sekarang... ah sudahlah," sambung @cheez***********

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI