Pada malam-malam setelah 12 Februari, Bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap harinya, dan akan tampak lebih jelas di malam hari.
Pada saat mencapai fase purnama, Bulan akan berada pada jarak 392.000 km dari Bumi.
![Ilustrasi Bulan Purnama. [Kanenori/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/13/27287-ilustrasi-bulan-purnama.jpg)
5. Venus di titik tercerah
Venus akan mencapai kecerahan tertingginya pada 16 Februari 2025. Fenomena ini terjadi ketika orbit Venus terletak lebih dekat ke Matahari daripada Bumi. Venus dapat diamati selama beberapa bulan setiap kali mencapai jarak terjauh dari Matahari, momen yang disebut sebagai elongasi terbesar. Penampakan ini berulang kira-kira sekali setiap 1,6 tahun.
Pada saat-saat seperti ini, Venus sangat terang dan mencolok sehingga menjadi objek paling terang ketiga di langit setelah Matahari dan Bulan. Venus sering disebut bintang fajar atau bintang senja.
Namun, kecerahan Venus bergantung pada dua faktor, yaitu kedekatannya dengan Bumi dan fasenya. Fasenya bervariasi tergantung pada posisinya relatif terhadap Bumi. Sebagai contoh, ketika Venus melewati antara Bumi dan Matahari, sisi yang menghadap Bumi sama sekali tidak disinari.
Sebaliknya, ketika Venus berada di seberang Bumi dalam orbitnya, melewati hampir di belakang Matahari, Venus tampak sepenuhnya disinari, seperti Bulan purnama.
Venus mencapai tingkat kecerahan tertingginya ketika masih berbentuk bulan sabit. Hal ini karena Venus jauh lebih dekat ke Bumi selama fase-fase bulan sabitnya daripada pada waktu-waktu lainnya.
Itulah beberapa fenomena langit yang bisa diamati sepanjang Februari 2025.
Baca Juga: Siapa Suami Barbie Hsu? Cinta Sejati yang Tertunda Selama 20 Tahun