Infografis
Suara.com - Anies Baswedan memamerkan momen pertemuan dirinya dengan Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) di bidang ekonomi.
Tak hanya Anies Baswedan, rupanya sejumlah tokoh politik lainnya turut menghadiri acara pengukuhan tersebut, seperti Ma'ruf Amin, Budiono, Sjafrie Sjamsoeddin, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, hingga Ganjar Pranowo.
Pertemuan tersebut diabadikan oleh Anies Baswedan melalui video singkat yang diunggah di akun X resmi miliknya pada 5 Februari 2025. Dalam keterangan yang ditulisnya, Anggito Abimanyu adalah dosen yang mengajar dirinya ketika berkuliah di Fakultas Ekonomi UGM.
"Universitas Gadjah Mada kembali mencatat sejarah dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Anggito Abimanyu, https://M.Sc. sebagai Guru Besar di bidang Ekonomi. Selamat kepada Profesor Anggito Abimanyu, yang saya kenal sebagai Mas Tito. Beliau adalah dosen saya di Fakultas Ekonomi saat saya masih mahasiswa, dan berkesempatan menjadi asisten dosen beliau selama masa kuliah hingga lulus," tulis Anies Baswedan.
Lebih lanjut, rupanya Anggito Abimanyu juga menjadi dosen pembimbing skripsi Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan kesannya ketika diajar oleh Anggito Abimanyu.
"Sebagai mahasiswa, saya belajar dan meneliti skripsi di bawah bimbingan beliau, bersama almarhum Pak Hani Handoko. Saya melihat langsung bagaimana ketajaman analisis dan dedikasi beliau dalam dunia akademik. Kemarin, menyaksikan beliau meraih gelar Guru Besar, puncak dari perjalanan akademiknya, adalah kebanggaan yang luar biasa," imbuhnya.
Pertemuan Anies Baswedan dengan dosen di Fakultas Ekonomi saat dirinya berkuliah dulu pun menjadi perbincangan publik dan membuat mayoritas warganet menyenggol Jokowi serta isu keaslian ijazah.
Sebelumnya, publik ramai mempertanyakan keaslian ijazah UGM milik Jokowi karena banyaknya kejanggalan yang ditemukan.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 5.900 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Kebayang kemarin ada 3 kandidat presiden yang curriculum vitaenya solid dan tervalidasi. Ketiganya berkontestasi untuk menggantikan orang yang CV-nya nggak jelas yang menjabat 10 tahun," komentar @shiro***_****
