Vida Meluncurkan Teknologi Autentikasi Baru dengan Wajah dan Ponsel

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:44 WIB
Vida Meluncurkan Teknologi Autentikasi Baru dengan Wajah dan Ponsel
Niki Luhur, Founder dan CEO Grup VIDA, Jakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Dythia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menanggapi lonjakan signikan dalam kasus Account Takeover (ATO), Vida, penyedia identitas digital, meluncurkan VIDA Authentication Suite.

Peluncuran ini sejalan dengan temuan whitepaper terbaru VIDA yang mengungkapkan bahwa 97 persen perusahaan di Indonesia mengalami insiden Account Takeover dalam 12 bulan terakhir.

Sebagian besar disebabkan oleh serangan phishing dan smishing.

"Dalam riset kali ini, kami menemukan fakta bahwa sebanyak 67 perae konsumen melaporkan transaksi tidak sah di akun digital mereka.

Baca Juga: Awas! Chat iMessage Bisa Disusupi Link Jahat, Begini Modusnya

Selain itu, 84 persen bisnis menghadapi insiden keamanan terkait kerentanan SMS OTP dan 98 persen bisnis mengalami masalah autentikasi, namun hanya 9 persen yang mencari solusialternatif.

Selain itu, 46 persen bisnis tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengurangi risiko ATO.

Peluncuran VIDA Authentication Suite, diJakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Dythia]
Peluncuran VIDA Authentication Suite, diJakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Dythia]

"Di VIDA, kami percaya bahwa autentikasi yang aman tidak seharusnya mengorbankan pengalaman pengguna," ujar Niki Luhur, Founder dan CEO Grup VIDA, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Selain itu, metode autentikasi tradisional seperti SMS OTP, yang telah berusia puluhan tahun, tidak lagi memadai untuk menghadapi ancaman digital saat ini. 

"Penipuan account takeover (ATO) meningkat pesat, dan sementara metode lama seperti kata sandi dan SMS OTP justru membuka celah bagi bisnis dan konsumen rentan terhadap serangan digital fraud," katanya.

Baca Juga: Pakar Jabarkan 5 Evolusi AI dalam Serangan Phishing

Dengan VIDA Authentication Suite, dia menambahkan, menghadirkan solusi berbasis teknologi terbarukan untuk memastikankeamanan dan kenyamanan pengguna.

Sementara itu, Arwan Hasibuan, Deputi Direktur Pelayanan Konsumen dan Pemeriksaan Pengaduan Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, menyatakan perlindungan konsumen dalam sektor jasa keuangan adalah prioritas utama.

"Kami mendukung penuh inovasidalam autentikasi digital yang meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat,serta mencegah terjadinya penipuan yang merugikan konsumen," tambahnya.

Djamin Edison Nainggolan, Direktur Eksekutif Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), menambahkan di era digital ini, sistem pembayaran yang aman dan esien sangat penting. 

"Kami mengapresiasi langkah-langkah inovatif dalam autentikasi yang tidak hanya meningkatkan keamanan transaksi, tetapi juga memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan pembayaran digital," jelasnya.

Vida menghadirkan Phone Token dan Face Token, sebuah VIDA Authentication Suite dengan dua solusi utama yang dirancang untuk mengatasi keamanan.

VIDA Phone Token akan menggantikan SMS OTP dengan kunci kriptogra yang terikat pada perangkat pengguna, menghilangkan risiko serangan yang memanfaatkan OTP berbasis SMS.

Niki Luhur, Founder dan CEO Grup VIDA, Jakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Dythia]
Niki Luhur, Founder dan CEO Grup VIDA, Jakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Dythia]

Sedangkan VIDA Face Toke, lebih memanfaatkan keamanan Infrastruktur Kunci Publik (PKI) yang dikombinasikan dengan biometrik wajah dan deteksi keaktifan, memastikan hanya pengguna yang sah dapat mengakses akun mereka.

"Dunia tanpa kata sandi dan SMS OTP bukan lagi sekadar visi, tapi bisa menjadi kenyataan," tambah Niki Luhur.

Dia menyampaikan rasa bangganya karena memimpin transformasi ini dalam lanskap keamanan digital Indonesia, membuat autentikasi yang kuat dapat diakses oleh semua orang hanya melalui ponsel dan wajah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI