Infografis
Suara.com - Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam belakangan menjadi sorotan netizen di dunia maya karena sikapnya yang dinilai arogan. Sebelumnya, nama Gus Iqdam semakin disorot setelah terseret kasus bersama Gus Miftah ketika mengolok seorang penjual es teh.
Tak hanya itu, harta kekayaan Gus Iqdam pun menuai atensi publik. Ia terlihat pernah mengendarai moge hingga memiliki sejumlah mobil mewah. Baru-baru ini, warganet Kembali menyoroti ucapan Gus Iqdam yang dituduh berjualan agama.
Dalam cuplikan video yang dibagikan ulang oleh akun X @TukangBedah00, Gus Iqdam juga meminta kepada netizen untuk menghujatnya lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Gus Iqdam memantau pembicaraan publik mengenai dirinya di media sosial.
Mulanya, Gus Iqdam mengaku bahwa dirinya tidak berjualan agama. Namun, ia mengoreksi dengan kata "grosir".
Baca Juga: Momen Anies di Toko Buku Tuai Perbincangan, Netizen: Malas Baca Jadi Jokowi
"Kalau saya ditanya orang, 'Gus Iqdam itu penjual agama?' Nggak, grosir! Kalau saya penjual agama, mending ini saya tiketkan semua ini orang masuk. Atau saya buat ruangan, kemudian satu orang tak tarik 5.000. 5.000 kalian masih mampu, masih mau kan? Nah itu namanya saya jualan beneran. Besok ada pengajian Gus Iqdam di Malang atau di mana, tapi masuk harus bayar 10.000. Tapi saat ini saya bukan penjual agama, tapi grosir agama," ucapnya.
Menyadari bahwa pernyataannya akan menimbulkan huru-hara, Gus Iqdam lantas menambahkan bahwa dirinya akan Kembali dihujat. Namun, tampaknya ia terlihat tak keberatan dan menyinggung perihal pemberitaan mengenai hadiah mobil listrik yang diterimanya.
Gus Iqdam justru meminta agar netizen Kembali menghujatnya agar koleksi mobilnya semakin bertambah.
"Nah ini nanti dihujat lagi. Di garasi, mobil bertambah lagi. Dihujat jadi ustadz duniawi karena punya mobil listrik. Tolong hujat lagi, hujat lagi. Aku minta tolong beneran, hujat lagi," imbuhnya.
Unggahan tersebut sontak menuai beragam tanggapan dari publik. Pemilik akun menyamakan sikap Gus Iqdam dengan Gus Miftah yang dinilai playing victim.
Baca Juga: Eropa Pasang Tarif Mahal untuk Mobil China tapi BMW Ikut Gusar
"11 12 sama Miftah, cara menanggapi hujatan netizen nggak elegan blas, malah justru playing victim dan nggak tahu malu. Jualan agama itu bukan masuk pengajianmu terus bayar tiket, sesederhana gini nggak paham tapi ngaku sudah makrifat," cuit pemilik akun.
Cuitan yang disukai sebanyak lebih dari 1.300 kali oleh sesama pengguna X itu pun mendapat aneka respons.
"Saya yakin doi udah tau kalau statementnya itu bodoh. Mungkin doi sengaja mengeksploitasinya. Karena yang dia ajak ngomong itu para pengikutnya yang fanatic dan harga mati. Jadi percuma kita kritik, semakin kita kritik doi semakin senang karena ada bahan obrolan di tongkrongannya," komentar @roi*********
"Gus kalau udah kena politik dan doyan duit yaudah begini ini," tambah @kopi****
"Ulama itu harusnya fokus mendidik rakyat agar taat beribadah dan berbuat baik, beradab, tidak korupsi dan pengkhianat. Bukan malah ngomongin kayak gini, masa ulama kok sombong. Bahaya kalau ulama lupa diri," timpal @kipyi********
"Kalau udah makrifat beneran, harusnya nggak gampang tersinggung sama hujatan netizen ya?" sahut @nnk***
"Nabi Muhammad SAW juga bukan kelas makrifat karena Kanjeng Nabi tidak punya garasi full kendaraan mewah seperti Pak Iqdam," ujar @hari******
