Suara.com - Para ilmuwan baru-baru ini melakukan penelitian pada papirus berusia 1900 tahun. Papirus ini memberikan informasi jelas mengenai pengadilan yang menegangkan selama pendudukan Romawi di Israel.
Tidak hanya itu, temuan tersebut juga memberi banyak pandangan mengenai kasus-kasus kriminal di masa itu. Ada juga penjelasan lengkap mengenai kepemilikan budak yang ramai di masa tersebut.
Dilansir dari Live Science, papirus dari Unit Naskah Laut Mati ini dipercaya merupakan papirus Yunani terpanjang yang pernah ditemukan di gurun Yudea.
Dokumen ini ditulis dalam bahasa Nabatean serta dialeg Arab kuno. Kini para ilmuwan melakukan penelitian dan menguraikan teks 133 baris tersebut yang memberi informasi lengkap mengenai Kekaisaran Romawi.
Baca Juga: Prabowo Ingin Intervensi Penyampaian Pelajaran di Sekolah dan Pesantren Lewat Teknologi
Hasil penelitian papirus berusia 1900 tahun
Para ilmuwan menemukan bahwa papirus tersebut berisi serangkaian catatan yang mungkin digunakan jaksa untuk mempersiapkan persidangan di hadapan pejabat Romawi di pemerintahan Kaisar Hadrian 117 hingga 138 M.
Ilmuwan percaya bahwa ini merupakan kasus pengadilan Romawi paling terdokumentasi dengan baik dari Yudea selain dari pengadilan Yesus.
Kasus pengadilan yang dijelaskan dalam teks papirus ini menjelaskan dua orang bernama Gadalias dan Saulos. Keduanya disebut memalsukan dokumen terkait penjualan dan pembebasan budak untuk menghindari pembayaran pajak Romawi.
Di masa tersebut, pemalsuan dan penipuan pajak diancam dengan hukuman berat berdasarkan hukum Romawi. Ketika diteliti, dokumen ini berisi transkrip persidangan yang ditulis tergesa-gesa dan dari satu jaksa ke jaksa lainnya.
Upaya ilmuwan untuk meneliti papirus berusia 1900 tahun ini terus dilakukan. Sayangnya, beberapa bagian penting dari papirus tersebut justru hilang sehingga membutuhkan upaya lebih para ilmuwan guna bisa melakukan penelitian lengkap.