Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Sortir Kopi Otomatis, Bantu Dongkrak Ekspor

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 30 Januari 2025 | 14:24 WIB
Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Sortir Kopi Otomatis, Bantu Dongkrak Ekspor
Inovasi alat sortir biji kopi rancangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) [Suara.com/ANTARA/HO/UMM/End]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses merancang alat sortir biji kopi otomatis yang dipamerkan di Industrial Engineering Expo pada Januari 2025.

Inovasi ini hadir sebagai solusi bagi industri kopi yang terus berkembang.

Tim yang terdiri dari Cahya Atmamullah, Kusuma Hadi Purwanto, Muhammad Faqih, Marsha Fausta Syakurah, Nurul Hidayah, dan Hervina Maura Devyani ini terinspirasi dari proyek mata kuliah Perancangan Sistem Terpadu (PST) serta pengalaman salah satu anggota yang memiliki UKM kopi di Mojokerto.

"Usaha biji kopi sangat menjanjikan karena semakin lama disimpan, kualitasnya justru meningkat. Ditambah lagi, angka ekspor biji kopi Indonesia terus naik. Jadi, alat ini diharapkan bisa membantu industri kopi dalam proses sortir," ujar Ketua Tim, Cahya Atmamullah, Kamis (30/1).

Baca Juga: Apa Perbedaan SNPMB, SNBP, dan SNBT? Mahasiswa Baru Mesti Tahu

Cara Kerja dan Keunggulan Alat

Alat sortir ini menggunakan listrik dan dinamo yang menghasilkan getaran untuk memisahkan biji kopi dari kulitnya.

Salah satu keunggulannya adalah fitur blower yang meniup sisa kulit kopi setelah proses penggilingan, sehingga tidak meninggalkan limbah.

Keunggulan alat ini: Sortir semua jenis biji kopi (hanya perlu menyesuaikan grill saringan). Mampu mengupas kulit kopi secara utuh. Dilengkapi blower untuk membersihkan sisa kulit kopi.

Namun, alat ini juga memiliki sedikit tantangan. Karena getarannya kuat, alat perlu dipasang ke lantai agar tidak bergeser dan mengurangi suara bising.

Baca Juga: Ketika Organisasi Kampus Menjadi Nama Tanpa Makna: Apa yang Salah?

Tim menyiasatinya dengan menggunakan pulley dan gear sepeda motor untuk meredam getaran.

Dikerjakan dalam Dua Bulan dengan Biaya Terjangkau

Dalam dua bulan, tim berhasil menyelesaikan alat ini dengan biaya hanya sekitar Rp2 juta. Beratnya sekitar 50 kg, sehingga lebih cocok digunakan di ruang terbuka.

Dengan meningkatnya ekspor biji kopi, inovasi ini bisa menjadi jawaban atas kebutuhan industri.

"Semoga alat ini bisa membantu industri kopi berkembang lebih pesat. Anak muda juga harus terus berinovasi dengan teknologi terbaru agar bisa memberikan solusi bagi berbagai sektor," tutup Cahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI