Kemenperin Minta Shopee-Tokopedia dkk Utamakan Jual Produk Buatan Dalam Negeri

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 29 Januari 2025 | 17:56 WIB
Kemenperin Minta Shopee-Tokopedia dkk Utamakan Jual Produk Buatan Dalam Negeri
Wakil Ketua Umum PKB Faisol Riza menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). [ANTARA FOTO/Fauzan/YU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta para penyedia lokapasar (marketplace) seperti Shopee, Tokopedia, dan lain-lain untuk memprioritaskan penjualan produk dalam negeri.

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengatakan saat ini penjualan di toko online masih didominasi oleh produk-produk impor. Hal itu terjadi lantaran visibilitas produk dalam negeri di berbagai platform kerap kali kalah bersaing dari barang impor sejenis dengan harga lebih murah.

Maka dari itu, Wamenperin mendorong seluruh marketplace untuk menyediakan kanal khusus untuk produk buatan dalam negeri. Ia menilai kalau itu bisa memberikan peluang ke konsumen untuk melirik produk lokal buatan UMKM ketimbang impor.

“Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu, marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” katanya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (29/1/2025).

Baca Juga: Antigaptek! Mahasiswa KKN Unila Sosialisasikan Marketplace di Sendang Agung

Faisol mencontohkan, banyak produk fesyen dan sepatu lokal yang memiliki kualitas lebih baik ketimbang produk impor. Makanya, pelaku UMKM mesti diberikan ruang.

"Agar perlahan mindset masyarakat yang mengatakan bahwa produk impor pasti lebih baik, itu bisa terkikis dengan sendirinya," lanjut dia.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri ialah dengan menyertakan identitas khusus ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.

Selain itu, umbar dia, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada UMKM agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat luas.

Begitu pula dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang selama ini menjadi upaya tahunan pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif. Menurutnya, harus tetap dipastikan untuk mengutamakan produk dalam negeri.

Baca Juga: Polemik iPhone 16, Kemenperin Akhirnya Sanksi Apple Buntut Tak Kunjung Bangun Pabrik di Indonesia

“Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga harus membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital,” paparnya.

Dia optimistis kalau marketplace memiliki peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik, bahkan dunia.

“Kemenperin dan marketplace bisa meningkatkan sinergi melalui MoU, untuk memberikan tempat prioritas bagi produk dalam negeri dan label 'Made in Indonesia' di platform-platform tersebut,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wamenperin menyebut kalau jualan online melalui marketplace di Indonesia cukup potensial. Laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total sebesar 90 miliar Dolar AS atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, di mana 65 miliar Dolar AS berasal dari marketplace.

Angka ini diperkirakan tumbuh hingga 200-360 miliar Dolar AS pada 2030.

“Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri. Ini bukan sekadar nasionalisme, namun juga membangun ekosistem sektor industri kecil dan menengah yang berkelanjutan dan berdaya saing global,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI