Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya? Simak Penjelasan Ilmiahnya

Agung Pratnyawan Suara.Com
Rabu, 29 Januari 2025 | 17:15 WIB
Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya? Simak Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi kucing. [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pecinta kucing mungkin sering bertanya-tanya apakah kucing berkomunikasi dengan ekornya? Apakah gerakan ekor kucing memberikan pertanda khusus?

Anda mungkin telah memperhatikan bahwa ekor kucing sering bergerak dengan berbagai cara, mulai dari bergetar dalam posisi tegak, hingga bergoyang dari satu sisi ke sisi lain, hingga ditekan dekat ke tanah.

Penelitian yang umum menyebutkan jika kucing menggunakan ekornya untuk menjaga keseimbangan dan mengendalikan gerakannya.

Tapi belakangan muncul rumor yang mengatakan jika ekor kucing bergerak bukan hanya untuk menjaga kesimbangan melainkan juga bagian dari komunikasinya.

Baca Juga: Merinding? Ini Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Merasa Melihat Hantu

Dengan kata lain, pergerakan ekor kucing sangat dipengaruhi oleh pikirannya. Namun benarkah demikian? Dirangkum Suara.com dari Live Science, berikut ini penjelasannya.

Apakah kucing berkomunikasi dengan ekornya?

Jawabannya adalah IYA. Para ahli perilaku kucing sepakat bahwa kucing menggunakan ekornya sebagai bagian dari sistem bahasa tubuh yang lebih luas untuk mengomunikasikan berbagai emosi.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Irish Veterinary Journal, kucing mengandalkan mata, telinga, tubuh, dan ekornya untuk mengekspresikan rasa takut, marah, gembira, puas, dan ingin tahu.

Ekor kucing sendiri sangat fleksibel, berkat anatominya yang unik. Ekor kucing terdiri dari 18 hingga 23 tulang kecil, yang dikenal sebagai vertebra kaudal, yang saling terkait seperti rantai, yang memungkinkan ekornya bergerak ke berbagai arah.

Baca Juga: Ditemukan! Kucing Purba Seukuran Telapak Tangan, Terkecil di Dunia

Saat kucing mengalami emosi, otaknya mengirimkan sinyal ke otot-otot di ekor melalui saraf pudendal, atau saraf yang menghubungkan otot-otot ekor ke sistem saraf pusat.

"Komunikasi ini terjadi hampir seketika, yang memungkinkan kucing menggerakkan ekornya dengan kecepatan dan ketepatan kilat," kata Reda Mohamed, dosen anatomi hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Washington, seperti dilansir dari Live Science.

Ilustrasi kucing. [Pixabay]
Ilustrasi kucing. [Pixabay]

Arti ekor kucing

Secara umum, ekor yang mengarah ke atas menandakan bahwa kucing tersebut bersahabat dan welcome terhadap kehadiran seseorang, kata Mikel Delgado, ahli perilaku hewan di Universitas Purdue di Indiana.

Namun, ekor yang mengarah ke atas tidak universal. Sebuah studi doktoral tentang komunikasi pada kucing peliharaan dan kucing liar menemukan perbedaan di antara keduanya.

Disebutkan, meskipun kucing liar menunjukkan banyak perilaku sosial yang sama seperti kucing peliharaan, tapi mereka tidak menggunakan sinyal "ekor ke atas" yang biasa terlihat pada kucing peliharaan selama interaksi yang bersahabat.

Ini menunjukkan bahwa sinyal "ekor ke atas" kemungkinan berkembang selama proses domestikasi.

Sementara itu, ekor yang mengembang sering kali merupakan respons terhadap ancaman, misalnya saja melihat kucing di luar ruangan.

Sinyal ekor mengembang diasumsikan sebagai upaya defensif untuk membuat diri mereka tampak lebih besar.

Reaksi ini mirip dengan apa yang dialami manusia saat mereka merinding sebagai respons terhadap rasa takut.

Manusia memiliki otot-otot kecil yang disebut arrector pili di pangkal folikel rambut kita, dan saat kita takut, otot-otot ini berkontraksi, menyebabkan rambut kita berdiri tegak.

Demikian pula, kucing memiliki otot yang sama di pangkal ekornya, dan saat mereka merasa terancam, otot-otot ini menyebabkan ekornya mengembang, membuat mereka tampak lebih besar dan lebih menakutkan.

Kemudian penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa ekor ke bawah menandakan bawa kucing sedang berada dalam keadaan takut.

Kucing yang ketakutan juga dapat menyembunyikan ekornya di bawah atau melilit tubuhnya.

Lalu saat  kucing menepuk-nepukkan ekornya ke tanah atau menggerakkannya dengan cepat dari satu sisi ke sisi lain atau ke atas dan ke bawah, itu mungkin merupakan tanda bahwa mereka sedang merasa marah.

Menafsirkan keadaan emosi kucing dari ekornya mungkin tampak sederhana, tetapi konteks juga penting. Jadi jika Anda bertanya apakah kucing berkomunikasi dengan ekornya? maka jawabannya adalah Iya.

Kontributor : Damai Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI