Suara.com - Industri teknologi terus berkembang dengan inovasi yang mengubah cara kita menggunakan perangkat pintar. Setelah tren perangkat lipat yang mendominasi pasar dalam beberapa tahun terakhir, kini produsen mulai menjajaki format baru seperti layar gulung, perangkat multi-engsel, dan smartphone ultra-tipis.
Tren ini tidak hanya menawarkan fleksibilitas dan fungsionalitas lebih besar, tetapi juga mendefinisikan ulang pengalaman pengguna dalam era digital.
Layar OLED Gulung: Revolusi Desain dan Portabilitas
Dilansir dari Gizmochina, Layar OLED gulung menjadi inovasi yang menarik dalam teknologi layar fleksibel. Berbeda dengan perangkat lipat yang mengandalkan engsel, perangkat gulung memungkinkan layar diperpanjang atau dikompresi dengan mulus.
Teknologi ini mengatasi beberapa kelemahan layar lipat, seperti lipatan yang terlihat dan masalah ketahanan jangka panjang.
LG pernah memelopori konsep ini dengan TV OLED Signature 65 inci yang dapat digulung ke dalam basisnya, meski akhirnya dihentikan pada 2024 karena harga yang terlalu tinggi.
Namun, di sektor laptop, Samsung Display berencana memproduksi massal panel OLED gulung pada April 2025, dengan Lenovo sebagai salah satu pionir.
ThinkBook Plus G6 Rollable dari Lenovo, yang diperkenalkan di CES 2025, memiliki layar 14 inci yang dapat diperpanjang hingga 16,7 inci, meningkatkan pengalaman multitasking.
Smartphone Gulung: Masa Depan Mobile Computing
Baca Juga: Ini 5 Tren Bisnis di Media Sosial untuk Tahun 2025
Beberapa produsen seperti Samsung, Tecno, Oppo, dan Motorola telah memperkenalkan prototipe smartphone gulung, yang menggabungkan layar besar dengan desain ringkas.
Contohnya, Tecno Phantom Ultimate memiliki layar yang bisa diperluas dari 6,55 inci menjadi 7,11 inci dalam 1,3 detik. Sementara itu, prototipe Samsung mampu mencapai lebih dari 12 inci dengan kamera di bawah layar untuk tampilan yang lebih seamless.
Dengan fleksibilitas dan portabilitas yang lebih baik, smartphone gulung berpotensi menjadi revolusi baru dalam industri mobile.
Perangkat Multi-Engsel: Fleksibilitas dalam Satu Perangkat
Teknologi multi-engsel memperluas konsep perangkat lipat dengan memungkinkan berbagai konfigurasi penggunaan. Salah satu contoh terbaru adalah Huawei Mate XT Ultimate Design yang diluncurkan pada September 2024.
Dengan dua engsel dan layar 10,2 inci, perangkat ini menawarkan pengalaman tablet dalam format yang tetap bisa dikantongi.
Meski tantangan seperti ketahanan engsel dan biaya produksi tinggi masih menjadi hambatan, beberapa produsen lain seperti Samsung dan Tecno juga tengah mengembangkan perangkat serupa.
Smartphone Ultra-Tipis: Perpaduan Estetika dan Performa
Tren smartphone ultra-tipis kembali populer pada 2025, dengan Samsung dan Apple sebagai pemimpin dalam kategori ini.
Samsung Galaxy S25 Edge, yang diperkenalkan di Galaxy Unpacked 2025, memiliki ketebalan hanya 6,4 mm, menjadikannya salah satu smartphone tertipis di pasaran tanpa mengorbankan performa.
Sementara itu, Apple dikabarkan akan merilis iPhone 17 Air dengan ketebalan 5,5-6 mm, menargetkan segmen premium dengan desain yang lebih ramping dan elegan.
Masa Depan Perangkat Pintar: Adaptasi dan Aksesibilitas
Perkembangan teknologi ini menunjukkan arah baru bagi industri elektronik konsumen. Dengan semakin matangnya teknologi layar fleksibel, material yang lebih tahan lama, serta peningkatan efisiensi baterai dan prosesor, perangkat-perangkat ini diprediksi akan semakin terjangkau dalam beberapa tahun ke depan.
Inovasi ini bukan hanya gimmick teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk menghadirkan perangkat yang lebih fungsional, portabel, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna modern.