Asal-usul Kue Keranjang yang Jadi Primadona saat Imlek

Agung Pratnyawan Suara.Com
Selasa, 28 Januari 2025 | 15:00 WIB
Asal-usul Kue Keranjang yang Jadi Primadona saat Imlek
Kue keranjang, jajanan khas Imlek. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kue keranjang menjadi salah satu hidangan yang banyak disajikan sata imlek datang. Namun, pernahkah  Anda tahu asal usul kue keranjang?

Ternyata, ada unsur mitologi dalam sejarah kue keranjang yang jarang diketahui oleh orang-orang yang menyukainya,

Kue keranjang sendiri sebenarnya memiliki beberapa nama dan penyebutan. Ada yang menyebutnya kue bakul, dodol Tionghoa, dodol Cina atau jenang Cina dalam bahasa Jawa.

Sementara orang china atau keturunannya sering juga menyebut kue keranjang dengan sebutan nián go () atau ti-kóe () dalam bahasa Hokkien.

Baca Juga: Kue Keranjang Tahan Berapa lama? Ketahui 5 Tips Menyimpannya dengan Benar

Bukan tanpa alasan, penyebutan nama kue keranjang ini lantaran makanan manis ini dicetak dan dijual dalam wadah yang berbentuk keranjang.

Komposisi Kue Keranjang

Kue keranjang adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket.

Karena komposisinya itu, kue keranjang memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang lengket dan kenyal. Kue keranjang lekat dengan perayaan imlek dan sering digunakan untuk acara sesaji pada beberapa waktu penting.

Beberapa di antaranya adalah pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek ( Ji Si Sang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek.

Baca Juga: Ternyata Banyak! 7 Makanan Imlek yang Halal dan Enak: Termasuk Kue Keranjang

Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek).

Ilustrasi kue keranjang (Pixabay.com)
Ilustrasi kue keranjang (Pixabay.com)

Sejarah Kue Keranjang

Sejarah kue keranjang erat kaitannya dengan mitologi, sebab awalnya kue ini diciptakan untuk dihidangkan kepada dewa Tungku ( Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga ( Giok Hong Siang Te).

Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang

Filosifi di Balik Kue Keranjang

Kue keranjang bukan sekadar makanan sebab di dalamnya juga tersimpan berbagai filosofi. Ada beberapa doa dan harapan yang dipanjatkan ketika seseorang menyajikan dan memakan kue keranjang.

Kue keranjang dianggap melambangkan 'Ketinggian' sebagai alasan pentingnya di Tahun Baru Imlek

Nama "kue keranjang" berasal dari tradisi mencetak, yaitu menggunakan keranjang rotan kecil. Sedangkan, dalam bahasa Cina kue keranjang disebut "niangao", yang berarti "kue" dan "gao" berarti tinggi.

Pengucapan niangao juga terdengar seperti "tahun yang tinggi", yang menyebabkan banyak orang menafsirkannya sebagai representasi posisi yang lebih tinggi. Inilah dasar penyajian kue keranjang selama Tahun Baru Imlek.

Itulah asal usul kue keranjang yang mungki belum banyak diketahui orang. Penuh makna dan filosofi bukan?

Kontributor : Damai Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI