Suara.com - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan penjelasan menakjubkan tentang cara kerja piringan hitam (vinyl) yang selama ini dianggap misterius oleh banyak orang.
Penjelasan ini berhasil membuka mata banyak orang tentang bagaimana sebuah jarum kecil dapat mengubah alur pada piringan menjadi musik yang nyata.
Menyadur dari UNILAD, musisi Josef Cookz, melalui akun Twitter-nya, membagikan wawasan yang ia pelajari selama masa kuliah tentang bagaimana sebuah turntable membaca alur di vinyl dan menghasilkan suara. "Ini adalah hal paling keren yang pernah kamu pahami," tulisnya.
Bagaimana Lagu Terekam pada Vinyl?
Baca Juga: Dari Aktor hingga Pengusaha, San's Bersatu Kembali usai 9 Tahun Vakum
Alur pada piringan hitam sebenarnya adalah representasi fisik dari gelombang suara. Jika Anda membayangkan bagaimana suara terlihat dalam bentuk visual — seperti garis bergelombang yang dipengaruhi oleh nada, frekuensi, dan amplitudo — alur pada vinyl adalah versi fisik dari garis tersebut.
Menurut penjelasan YAMAHA, alur ini dibuat dengan menggunakan jarum berlian yang memotong spiral kontinu ke dalam cakram aluminium yang dilapisi lak. Setiap sisi alur berbentuk V membawa sinyal stereo:
- Sisi luar alur membawa kanal suara kanan.
- Sisi dalam alur membawa kanal suara kiri.
Lebar dan kedalaman alur mencerminkan frekuensi dan amplitudo suara. Jika terlalu banyak bass, jarum dapat melompat keluar dari alur, sehingga insinyur mastering harus memastikan keseimbangan yang sempurna saat mentransfer lagu ke vinyl.
Bagaimana Piringan Hitam Memutar Musik?
Proses pembacaan vinyl oleh turntable adalah perpaduan antara teknologi elektromagnetik dan mekanis. Berikut langkah-langkahnya:
Baca Juga: Juicy Luicy Konser Pertama 2025 di Medan, Tiket Langsung Sold Out
- Putaran Piringan: Piringan diletakkan di atas turntable yang berputar dengan kecepatan tetap (33 1/3, 45, atau 78 RPM).
- Jarum Stylus: Jarum kecil (stylus) yang terhubung dengan cartridge berjalan di sepanjang alur vinyl. Saat bergerak, jarum ini bergetar sesuai dengan bentuk alur.
- Konversi Getaran: Getaran dari jarum diubah menjadi sinyal listrik oleh mekanisme elektromagnetik.
- Suara Terdengar: Sinyal listrik tersebut diperkuat dan diubah kembali menjadi suara melalui speaker.
Proses ini membuat banyak orang terkagum-kagum. Salah satu pengguna Twitter menulis, “Sungguh seperti sihir ketika kamu memahami mekanisme di balik suara ini.”
Mengapa Ini Menarik?
Selain nostalgia, penjelasan tentang cara kerja piringan hitam ini memberikan wawasan baru tentang keajaiban teknologi analog yang kini semakin jarang digunakan.
Banyak orang membeli vinyl untuk alasan estetika tanpa mengetahui proses ilmiah di baliknya. Kini, berkat penjelasan ini, mereka dapat mengapresiasi lebih dalam seni dan teknologi yang menciptakan musik dari sebuah piringan sederhana.
Bagi Anda yang memiliki vinyl atau sekadar ingin tahu lebih banyak tentang seni suara analog, pahami cara kerjanya, dan rasakan sendiri keajaibannya!