Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Bakteri di Mumi Kuno Sebabkan Wabah Penyakit

Minggu, 26 Januari 2025 | 18:06 WIB
Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Bakteri di Mumi Kuno Sebabkan Wabah Penyakit
Ilustrasi mumi. (pixabay/ESD-SS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bangsa Mesir kuno sudah tidak asing dengan berbagai penyakit yang mewabah saat itu. Sejarah mencatat jika beberapa penyakit menular yang mewabah kala itu seperti cacar, tuberkulosis hingga kusta.

Ramses V dari dinasti ke-20 Mesir mengalami cacar yang dibuktikan dengan adanya bekas luka cacar di tubuh muminya.

Terkait hal ini, banyak yang bertanya-tanya mengenai kemungkinan mumi kuno menyebabkan terjadinya wabah penyakit.

WHO secara resmi mengumumkan bahwa wabah cacar telah berakhir dan sudah diberantas pada tahun 1980 lalu. Meskipun begitu, banyak yang merasa jika mumi yang baru ditemukan bisa saja melepaskan cacar atau penyakit lainnya.

Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Perlemakan Hati yang Sering Diabaikan, Bisa Berujung Kanker Hati!

Apakah mumi kuno dapat menyebabkan wabah penyakit?

Dilansir dari Live Science, Piers Mitchell, direktur Laboratorium Parasit Kuno Universitas Cambridge dan peneliti senior di Departemen Arkeologi menyebut jika hal tersebut sangat tidak mungkin terjadi.

Ilustrasi mumi. (Shutterstock)
Ilustrasi mumi. (Shutterstock)

Hal ini karena sebagian besar parasit mati dalam waktu satu atau dua tahun tanpa inang untuk hidup. Setelah 10 tahun, virus penyebab wabah penyakit ini akan secara otomatis mati.

Misalnya, virus pox seperti cacar hanya dapat bereproduksi dalam sel inang yang hidup. Tidak hanya itu, bakteri penyebab tuberkulosis dan kusta juga membutuhkan inang untuk bertahan hidup.

Di sisi lain, cacar menyebab melalui sentuhan dari kontak orang ke orang. Tuberkulosis dan kusto biasanya menyebar melalui lendir dari hidung dan mulut ketika bersin atau batuk.

Baca Juga: Pentingnya EKG: Mendeteksi Gangguan Jantung Sejak Dini

Dalam kasus kusta, perlu waktu lama untuk terpapar hingga virus ini menyebar. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya penyebaran virus dari mumi adalah degradasi DNA seiring waktu.

Selain DNA, parasit yang terdapat di cacing usus disebarkan melalui tinja biasanya hidup lebih lama daripada organisme lain dan tidak semuanya membutuhkan inang untuk dapat bertahan hidup.

Berdasarkan penjelasan ini, maka mengenai kemungkinan mumi kuno menyebabkan wabah penyakit di era sekarang tentu adalah hal yang mustahil.

Sebagai bentuk pencegahan, ilmuwan butuh untuk menggunakan masker dan sarung tangan ketika menemukan dan meneliti mumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI