“Klasifikasi Stromer ternyata salah. Fosil ini sebenarnya milik spesies yang berbeda, dan kami menamakannya Tameryraptor markgrafi.”
Dr. Oliver Rauhut, penulis senior studi ini, mengungkapkan bahwa Tameryraptor memiliki panjang sekitar 33 kaki, gigi simetris, dan tanduk hidung yang menonjol.
Ia juga menjelaskan bahwa dinosaurus ini memiliki hubungan erat dengan spesies carcharodontosaurus dari Afrika Utara, Amerika Selatan, serta kelompok dinosaurus predator Asia seperti metriacanthosaurus.
Menggali Masa Lalu, Menguak Keberagaman
Penemuan Tameryraptor menunjukkan bahwa fauna dinosaurus di Afrika Utara mungkin jauh lebih beragam daripada yang diketahui sebelumnya.
“Ini bukti betapa pentingnya tidak hanya menggali tanah, tetapi juga meninjau ulang arsip-arsip lama,” tambah Dr. Rauhut.
Penemuan ini tidak hanya menambah pengetahuan tentang kehidupan dinosaurus di masa lampau, tetapi juga memberikan pelajaran bahwa kajian ulang terhadap temuan sejarah bisa membawa kejutan besar.
Tameryraptor markgrafi kini menjadi simbol penting dari dinamika evolusi dan keragaman dinosaurus di Afrika.
Baca Juga: Apakah Manusia Prasejarah Benar-Benar Tinggal di Gua?