Tiongkok Akan Ledakkan Starlink dari Angkasa dalam Perang Taiwan?

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 26 Januari 2025 | 14:05 WIB
Tiongkok Akan Ledakkan Starlink dari Angkasa dalam Perang Taiwan?
Ilustrasi ChatGPT menggambarkan pengembangan senjata disruptif Tiongkok, seperti laser, gelombang mikro, dan energi terarah untuk melemahkan jaringan satelit [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mok dan Huang mencatat bahwa Taiwan mengoperasikan 15 kabel bawah laut, yang membawa lebih dari 99% data global dan menghubungkannya ke jaringan digital internasional. Namun, lokasinya yang berada di wilayah rawan gempa dan dekat dengan ketegangan geopolitik meningkatkan risiko kerusakan kabel baik disengaja maupun tidak disengaja.

Mereka mencatat bahwa insiden putusnya kabel di dekat Taiwan baru-baru ini, yang diduga melibatkan kapal Tiongkok, telah meningkatkan kekhawatiran tentang potensi blokade digital. Mereka menyatakan bahwa perbaikan kabel bawah laut membutuhkan banyak waktu, dan terbatasnya armada perbaikan global memperburuk penundaan.

Sejalan dengan kerentanan infrastruktur kabel bawah laut Taiwan, The War Zone melaporkan bulan ini bahwa pihak berwenang Taiwan menuduh kapal milik Tiongkok, Shunxin-39, memutus kabel komunikasi bawah laut di dekat Pelabuhan Keelung.

War Zone mengatakan insiden tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian peristiwa serupa yang mempengaruhi infrastruktur bawah laut Taiwan.

Laporan tersebut mencatat bahwa Shunxin-39, yang terdaftar di Kamerun tetapi dimiliki oleh perusahaan Hong Kong yang dipimpin oleh seorang warga negara Tiongkok, ditemukan beroperasi dengan banyak identitas, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya sabotase yang disengaja.

Menurut laporan tersebut, penjaga pantai Taiwan berusaha mencegat kapal tersebut untuk diselidiki, tetapi cuaca buruk menghalangi kapal tersebut untuk naik ke kapal.

Kemudian disebutkan bahwa kapal tersebut melanjutkan perjalanannya ke Korea Selatan, di mana pihak berwenang Taiwan meminta bantuan dalam penyelidikan.

War Zone mengatakan bahwa kabel yang rusak, bagian dari jaringan Trans-Pacific Express, sangat penting untuk menghubungkan Asia Timur dengan Pantai Barat AS.

Laporan tersebut mengatakan bahwa meskipun komunikasi dialihkan dengan gangguan minimal, insiden tersebut menyoroti kerentanan infrastruktur bawah laut Taiwan.

Baca Juga: Myanmar Deportasi 50.000 Penipu Online ke Tiongkok, Minta Bantuan Negara Tetangga

Meskipun satelit tidak mengalami kerentanan seperti itu, Mok dan Huang mengatakan biayanya yang tinggi dan kapasitas data yang lebih rendah menjadikannya pengganti kabel bawah laut yang tidak memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI