Pulau Hantu di Laut Kaspia: Muncul, Menghilang, dan Memikat Ilmuwan

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 23 Januari 2025 | 16:02 WIB
Pulau Hantu di Laut Kaspia: Muncul, Menghilang, dan Memikat Ilmuwan
Satelit NASA melihat “pulau hantu” misterius yang terbentuk dan kemudian menghilang “seperti penampakan.[Landsat/NASA EO / SWNS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah fenomena alam langka berhasil tertangkap mata satelit NASA di Laut Kaspia, memunculkan apa yang para ilmuwan sebut sebagai "pulau hantu."

Kejadian misterius ini dimulai pada tahun 2023 setelah letusan gunung lumpur Kumani Bank, sekitar 15 mil di lepas pantai timur Azerbaijan.

Pulau itu muncul tiba-tiba, hanya untuk lenyap beberapa waktu kemudian, meninggalkan teka-teki besar bagi dunia ilmiah.

Kemunculan yang Cepat dan Teka-teki Alam

Baca Juga: Buaya 'Akting' Mirip Orang Tenggelam Buat Cari Mangsa? Ilmuwan Ungkap Fakta Sebaliknya

Gunung lumpur terbentuk akibat tekanan bawah permukaan yang mendorong campuran gas, cairan, dan sedimen ke atas.

Letusan seperti ini sering menciptakan daratan sementara, termasuk “pulau hantu” yang terdeteksi oleh satelit Landsat 8 dan 9.

Pada awalnya, gambar satelit menunjukkan area ini berada di bawah air pada November 2022. Namun, antara 30 Januari dan 4 Februari 2023, daratan tersebut tiba-tiba muncul ke permukaan, menciptakan pulau seluas sekitar 1.300 kaki.

Kemunculan ini disertai jejak gumpalan sedimen yang mengambang di sekitarnya, menciptakan pemandangan yang mengesankan.

Pulau ini tetap bertahan hingga akhir tahun 2024, namun perlahan terkikis, seakan-akan menghilang seperti penampakan mistis.

Baca Juga: Apakah 5 Tempat Ini Sebenarnya Gerbang Neraka? Ilmuwan Menawarkan Bukti...

Pada penghujung tahun, pulau itu benar-benar lenyap, menyisakan lautan luas tanpa jejak keberadaannya.

Gunung Lumpur Kumani Bank: Sumber Pulau-Pulau Sementara

Fenomena ini bukan yang pertama terjadi di Laut Kaspia. Gunung lumpur Kumani Bank telah memunculkan daratan sementara sejak letusan pertamanya pada tahun 1861.

Saat itu, daratan kecil berukuran 285 kaki dengan ketinggian 11,5 kaki di atas permukaan air tercipta, namun hanya bertahan setahun sebelum terkikis sepenuhnya.

Azerbaijan sendiri dikenal memiliki konsentrasi gunung lumpur tertinggi di dunia, dengan lebih dari 300 gunung lumpur yang tersebar di daratan dan lepas pantai.

Fenomena ini berhubungan erat dengan sistem hidrokarbon Cekungan Kaspia Selatan, yang mengeluarkan gas metana bersama lumpur berlumpur khas saat terjadi letusan.

Fenomena Alam yang Masih Misterius

Gunung lumpur dianggap sebagai keajaiban alam yang menakjubkan, meski sebagian besar masih menjadi misteri.

Ahli geologi Mark Tingay menggambarkan fenomena ini sebagai “keadaan aneh dan luar biasa yang sebagian besar belum dipelajari secara mendalam.”

Melalui pencitraan satelit dan teknologi penginderaan jauh, para ilmuwan kini memiliki lebih banyak alat untuk mempelajari fenomena ini.

Pulau hantu di Laut Kaspia memberikan wawasan baru tentang dinamika gunung lumpur, namun juga meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Momen Singkat, Warisan Panjang

Meski hanya bertahan singkat, kemunculan pulau hantu ini telah menarik perhatian para ilmuwan dan masyarakat luas.

Fenomena ini menunjukkan betapa dinamisnya proses geologi di planet kita, di mana sesuatu yang besar dapat muncul dan menghilang dalam sekejap.

Pulau hantu Kumani Bank mungkin telah lenyap, namun keberadaannya menjadi pengingat betapa luar biasanya alam yang kita tinggali—penuh kejutan dan keajaiban yang tak henti memukau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI