Salah satu kisah mencatat bagaimana bentrokan terjadi setelah bangsa Viking menyerang sekelompok penduduk asli yang sedang beristirahat di bawah kano mereka.
Permusuhan yang muncul membuat bangsa Viking merasa terancam. Dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan penduduk asli yang sudah lama beradaptasi dengan lingkungan tersebut, mereka kesulitan mempertahankan pemukiman.
Upaya perdagangan dengan penduduk lokal juga gagal menciptakan hubungan yang stabil. Ancaman dari populasi penduduk asli yang lebih besar membuat bangsa Viking memilih untuk mundur.
Perubahan Iklim
Faktor lingkungan juga memainkan peran penting. Saat bangsa Viking berusaha menetap di Vinland, dunia sedang mengalami perubahan iklim yang dikenal sebagai Zaman Es Kecil.
Pendinginan ini membuat pelayaran menjadi lebih berbahaya dan semakin sulit untuk membangun pemukiman mandiri.
Di Greenland, koloni Viking sudah berjuang untuk bertahan hidup di tengah iklim yang keras, dan kondisi yang semakin memburuk ini memperbesar tekanan terhadap mereka.
![Ilustrasi tentara Viking. [iZer0/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/18/48809-tentara-viking.jpg)
Pergeseran Budaya dan Agama
Pada saat bangsa Viking menjelajahi Dunia Baru, perubahan besar sedang terjadi di Skandinavia. Penyebaran agama Kristen secara perlahan menggantikan kepercayaan tradisional mereka.
Baca Juga: Sejarah di Balik Helm Bertanduk Viking: Bukan dari Medan Perang, Tapi Panggung Opera
Sebelumnya, mitologi Norse dengan dewa-dewa seperti Odin dan Thor memberikan motivasi untuk menaklukkan wilayah baru.