10 Ekspedisi Paling Menyeramkan ke Antartika

Agung Pratnyawan Suara.Com
Rabu, 22 Januari 2025 | 20:05 WIB
10 Ekspedisi Paling Menyeramkan ke Antartika
Pemandangan di Antartika. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini, beberapa dokumen yang dideklasifikasi dari arsip JFK juga menimbulkan pertanyaan baru. Dokumen tersebut tampaknya menunjukkan bahwa Hitler mungkin selamat dari perang dan bersembunyi di Kolombia.

2. Operasi Tabarin

Jerman bukan satu-satunya pihak yang tertarik pada benua es Antartika selama Perang Dunia II. Pada tahun 1943, di tengah puncak perang, Inggris meluncurkan ekspedisi penuh awak yang dikenal sebagai Operasi Tabarin.

Langkah ini mengundang tanda tanya besar. Mengapa pengawasan terhadap armada pemburu paus dan mencegah kapal musuh berlabuh di wilayah terpencil ini dianggap sangat penting?

Bahkan, operasi ini melibatkan kapal militer canggih dengan awak lengkap, meskipun lokasinya jauh dari pusat konflik di Pasifik dan Eropa. Ada spekulasi bahwa langkah ini mungkin dipicu oleh rumor tentang keberadaan pangkalan Nazi di Antartika.

Dalam konteks perang, gagasan tentang Nazi yang memiliki pijakan di wilayah beku tersebut tentu cukup mengkhawatirkan, meskipun bukti konkret tentang hal itu belum pernah ditemukan.

Yang kita tahu pasti, Operasi Tabarin bertahan selama dua musim dingin di Antartika dan dianggap sangat berhasil. Misi ini tidak hanya mencapai tujuan strategisnya, tetapi juga menjadi momen berharga bagi para pesertanya.

3. Operasi Highjump

Pada tahun 1946, ketika bayang-bayang Perang Dunia II masih segar dalam ingatan, Amerika Serikat mengirim ekspedisi besar-besaran ke Antartika.

Baca Juga: Gambar NASA Menunjukkan Antartika Menjadi Lebih Hijau Saat Es Mencair

Misi yang dikenal sebagai Operasi Highjump ini melibatkan 13 kapal perang, 33 pesawat, dan dipimpin oleh Laksamana Richard E. Byrd, seorang tokoh terkenal karena penerbangan solonya di atas benua es tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI