Kini Terusik karena Pagar Laut, Kholid Nelayan Ngaku Hidupnya Sempat Tenang di Era Anies Baswedan

Denada S Putri Suara.Com
Rabu, 22 Januari 2025 | 10:01 WIB
Kini Terusik karena Pagar Laut, Kholid Nelayan Ngaku Hidupnya Sempat Tenang di Era Anies Baswedan
Kholid nelayan. [Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Kholid tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini setelah kemunculannya dalam berbagai siniar untuk membahas kontroversi pagar laut misterius di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten.

Kholid sendiri merupakan nelayan dari Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten yang ikut terdampak akibat pemagaran laut itu.

Bersama dengan puluhan nelayan lain, Kholid mengaku, dirinya sudah merasa dijajah sejak 2005 lalu usai memperjuangkan untuk pembatalan penambangan pasir laut di wilayah pesisir Banten.

Adapun pada tahun tersebut, penambangan pasir laut itu diguakan untuk reklamasi di Teluk Jakarta, yang kini menjadi Pantai Indah Kapuk (PIK) 1.

Baca Juga: AHY Tanggapi Dugaan Keterlibatan Aguan di Pagar Laut: Nanti Kita Tunggu Hasilnya

"Saya merasa dijajah sejak tahun 2005, yaitu kasus penambangan pasir laut. Penambangan pasir laut itu, wilayah pesisir Banten yang materialnya dibawa ke reklamasi, Teluk Jakarta. Itu (jadi) PIK 1. (Saya) sudah menderita (sejak tahun 2005 saat PIK 1 dibangun)" ujar Kholid dalam Youtube Abraham Samad SPEAK UP, dikutip pada Rabu (22/01/2025).

Kemudian, ia dan sesama nelayan lain yang terdampak sempat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan berhasil dikabulkan pada 2016 lalu.

Gugatan tersebut dikabulkan saat pergantian Gubernur DKI Jakarta, dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Anies Baswedan.

Kholid pun mengaku hidupnya dan rekan nelayan lain merasa tenang untuk mencari ikan tanpa terganggu kegiatan penambangan sejak pergantian gubernur di era Anies Baswedan.

"(Kasus PIK, read) sempat berhenti tahun 2016, alhamdulillah menang (gugatan). Itu juga menang karena pergantian Gubernur Jakarta, dari Ahok ke Anies. Dari situ agak tenang tuh. Saya bisa nangkap ikan lagi," jelas Kholid.

Baca Juga: Pagar Laut di Pulau C Reklamasi Belum Dicabut, Pemprov Jakarta Tunggu Arahan Pusat

Sayangnya, ketenangan itu tidak berlangsung lama setelah muncul pagar laut di perairan Tangerang yang membuat ruang geraknya dalam mencari ikan dibatasi.

"Kok ruang lingkup saya mencari ikan dibatasi. Jadi ketika saya mau menjaring ke wilayah Tangerang, di Tangerang banyak pagar," pungkas Kholid.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI