Sementara itu, spesies dengan siklus reproduksi lebih lambat, seperti burung atau mamalia, berevolusi dalam waktu yang lebih lama.
Evolusi dalam Hitungan Tahun: Contoh Kasus Spesies Baru
Spesiasi, atau pembentukan spesies baru, rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua juta tahun. Namun, ada pengecualian:
- Burung Pipit Galapagos: Dalam sebuah studi, burung pipit dari Kepulauan Galapagos kawin dengan spesies lain di pulau berbeda. Hasilnya, spesies baru terbentuk hanya dalam tiga generasi.
- Poliploidi pada Tumbuhan: Beberapa tumbuhan dapat menggandakan genomnya dalam satu generasi, menghasilkan spesies baru yang tidak dapat kawin dengan tumbuhan diploid asli.
- Bakteri: Karena siklus reproduksinya yang cepat, bakteri dapat membentuk spesies baru dalam hitungan hari hingga tahun.
Evolusi Adaptif: Bukti dalam Kehidupan Nyata
Evolusi adaptif memungkinkan organisme bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat. Contoh nyata adalah ikan tomcod di Sungai Hudson.
Setelah sungai terkontaminasi polutan beracun antara 1947 dan 1976, ikan ini berevolusi untuk bertahan hidup hanya dalam waktu 60 tahun.
Prosesnya melibatkan mutasi acak yang membuat beberapa individu lebih tahan terhadap racun, memungkinkan mereka bertahan dan bereproduksi. Generasi berikutnya mewarisi sifat tersebut, hingga akhirnya populasi yang tahan racun menjadi dominan.
Evolusi Manusia: Perubahan yang Masih Berlangsung
Manusia juga terus berevolusi. Dalam 40.000 tahun terakhir, evolusi manusia telah dipercepat hingga 100 kali lipat dalam 5.000 tahun terakhir.
Baca Juga: Penemuan Baru Ini Mengubah Sejarah Asal Usul dan Evolusi Dinosaurus
Sebagian besar perubahan ini terkait dengan pola makan, seperti kemampuan mencerna laktosa, dan perlindungan terhadap penyakit seperti malaria dan AIDS.