Suara.com - Perusahaan Agung Sedayu Group yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma atau Aguan diduga terlibat dalam kontroversi pagar laut misterius di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten.
Perusahaan Aguan tercatat sebagai pemegang sertifikat hak guna bangunan (HGB) di wilayah pagar laut misterius itu.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid sebelumnya buka-bukaan terkait pemilik dari hak guna bangunan (HGB) di wilayah pagar laut itu.
Menurut Nusron Wahid, terdapat 263 bidang area perairan di laut Banten yang tercatat memiliki sertifikat HGB dan salah satunya merupakan PT Cahaya Inti Sentosa dengan kepemilikan 20 bidang lahan di area perairan.
Baca Juga: Titiek Soeharto Akan Panggil Menteri Trenggono hingga Turun ke Lapangan Cek Pagar Laut Tangerang
Adapun PT Cahaya Inti Sentosa (CISN) merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PIK 2), yakni emiten properti di bawah Agung Sedayu Group milik Aguan.
Akademisi dari Cross Culture Institute, Ali Syarief ikut buka suara terkait pagar laut misterius ini dengan kebohongan Jokowi.
Kebohongan tersebut berkaitan dengan pernyataan Aguan beberapa Waktu lalu yang menyebut dirinya terpaksa berinvestasi di IKN karena perintah Jokowi.
Melalui Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Jokowi pun membantah pernyataan tersebut. Basuki menegaskan, para konglomerat tersebut secara sukarela berinvestasi di IKN karena mendapat jaminan keuntungan, bukan karena perintah Jokowi.
Namun, Ali Syarief menyebut atas kontroversi pagar laut ini akhirnya kebohongan Jokowi mulai terlihat.
Baca Juga: PKS Desak DPR Bentuk Pansus Usut Pagar Laut Tangerang, Hak Nelayan Terancam!
"Bohong absolut @jokowi itu, kalau si Aguan beneran mau investasi, ya ke IKN sana. Ini malah magerin Laut. Disana tanah di kasih, nggak usah beli," tutur Ali Syarief, dikutip dari akun X-nya, Senin (20/1/2025).
Sementara, netizen mempercayai bahwa investasi Aguan di IKN mendapatkan ganti dengan izin HGB di kawasan pagar laut misterius tersebut untuk kepentingan proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang sudah berstatus proyek strategis nasional (PSN).
"hah kan namanya balas budi, si kokoh sulap ada swistell hotel di ikn dan kompensasinya yaa perluasan... tapiii hebatnya.. Mungkinkah dia bikin HGB 3juta meter persegi sebelum buat hotel tsb..," tulis netizen.
"Rencana tukar guling IKN dan PIK?" tambah netizen.
"Itu hanya kalimat yang keluar dari mantan, Prof. Sebagai Kalimat mukadimah. Kalimat dalam hatinya yaitu investasi di PIK dan sekitarnya. Jika sudah pindah ibukota ke IKN, maka Jakarta, Tanggerang dan Bekasi menjadi kawasan PIK jilid selanjutny," jelas netizen.
Kontributor : Maliana