Dugaan Balas Budi, Netizen Curiga Tukar Guling IKN di Balik Kontroversi Pagar Laut

Denada S Putri Suara.Com
Selasa, 21 Januari 2025 | 13:59 WIB
Dugaan Balas Budi, Netizen Curiga Tukar Guling IKN di Balik Kontroversi Pagar Laut
Kolase foto pagar laut, Aguan dan IKN. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan Agung Sedayu Group yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma atau Aguan diduga terlibat dalam kontroversi pagar laut misterius di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten.

Perusahaan Aguan tercatat sebagai pemegang sertifikat hak guna bangunan (HGB) di wilayah pagar laut misterius itu.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid sebelumnya buka-bukaan terkait pemilik dari hak guna bangunan (HGB) di wilayah pagar laut itu.

Menurut Nusron Wahid, terdapat 263 bidang area perairan di laut Banten yang tercatat memiliki sertifikat HGB dan salah satunya merupakan PT Cahaya Inti Sentosa dengan kepemilikan 20 bidang lahan di area perairan.

Adapun PT Cahaya Inti Sentosa (CISN) merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PIK 2), yakni emiten properti di bawah Agung Sedayu Group milik Aguan.

Akademisi dari Cross Culture Institute, Ali Syarief ikut buka suara terkait pagar laut misterius ini dengan kebohongan Jokowi.

Kebohongan tersebut berkaitan dengan pernyataan Aguan beberapa Waktu lalu yang menyebut dirinya terpaksa berinvestasi di IKN karena perintah Jokowi.

Melalui Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Jokowi pun membantah pernyataan tersebut. Basuki menegaskan, para konglomerat tersebut secara sukarela berinvestasi di IKN karena mendapat jaminan keuntungan, bukan karena perintah Jokowi.

Namun, Ali Syarief menyebut atas kontroversi pagar laut ini akhirnya kebohongan Jokowi mulai terlihat.

Baca Juga: Titiek Soeharto Akan Panggil Menteri Trenggono hingga Turun ke Lapangan Cek Pagar Laut Tangerang

"Bohong absolut @jokowi itu, kalau si Aguan beneran mau investasi, ya ke IKN sana. Ini malah magerin Laut. Disana tanah di kasih, nggak usah beli," tutur Ali Syarief, dikutip dari akun X-nya, Senin (20/1/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI