Petunjuk mengenai kehidupan dan ukuran kucing mini ini berasal dari satu fragmen tulang rahang bawah yang menjadi fosil, lengkap dengan dua giginya, yang ditemukan di hotspot paleontologi di Tiongkok timur yang disebut Gua Hualongdong.
“Kucing adalah elemen umum dalam deposit gua Kuarter [periode geologi yang berlangsung dari 2,58 juta tahun lalu hingga saat ini]. Namun, menemukan kucing sekecil itu adalah suatu kejutan,” kata Jiangzuo.
Sisa-sisa fosil nenek moyang kucing macan tutul jarang ditemukan, karena hewan ini cenderung hidup di lingkungan hutan yang tidak terlindung di mana tulang mereka lebih cepat rusak, sehingga hanya sedikit spesimen prasejarah yang bertahan.
Namun dalam lingkungan pelindung gua, tulang-tulang spesimen yang baru ditemukan tetap terawetkan, memberikan para peneliti kesempatan unik untuk memeriksanya.
Kucing macan tutul prasejarah mungkin berkeliaran di dalam gua untuk mengejar tikus dan mencit yang mungkin memakan sisa-sisa makanan yang ditinggalkan oleh manusia purba yang pernah tinggal di Gua Hualongdong, kata para peneliti kepada South China Morning Post.
Sudut miring salah satu gigi kucing mini juga menghubungkan kucing macan tutul prasejarah dengan nenek moyang kucing domestik dan spesies yang disebut kucing Pallas (Otocolobus manul).
Meskipun kucing macan tutul sudah diketahui memiliki warisan yang sama dengan spesies lain, temuan Gua Hualongdong memberikan bukti fosil pertama mengenai hubungan tersebut.
Menurut penelitian, keluarga kucing macan tutul adalah genus kucing paling beragam di hutan selatan dan tenggara Asia, dengan lima spesies hidup tersebar di wilayah tersebut.
Spesimen gua menambah detail berharga pada sejarah keluarga ini: “Spesies baru ini untuk pertama kalinya mengungkap keanekaragaman masa lalu dari genus ini,” kata Jianghuo.
Baca Juga: Teliti Fosil Manusia Tertua di Dunia, Ilmuwan Temukan Fakta Mengejutkan Ini: Ternyata..
Hal ini memberikan para peneliti data baru yang dapat digunakan untuk menyelidiki asal usul semua kucing, tambahnya.