Suara.com - TikTok mengumumkan bahwa mereka sedang memulihkan layanan bagi pengguna di Amerika Serikat setelah mendapat jaminan dari Presiden AS terpilih Donald Trump.
Platform berbagi video pendek itu sempat tak bisa diakses pada Minggu (19/1) pagi.
"Sesuai kesepakatan dengan para penyedia layanan, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan," kata pengelola TikTok di X setelah Trump berjanji untuk mengambil tindakan eksekutif dan "menyelamatkan" platform itu setelah dilarang pemerintah AS.
"Kami berterima kasih kepada Presiden Trump yang memberikan penjelasan dan jaminan kepada para penyedia layanan kami sehingga mereka tidak akan menghadapi sanksi karena menyediakan TikTok bagi lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil terus berkembang," kata Tiktok.
Baca Juga: TikTok akan Pulihkan Layanan di AS Setelah Trump Janji Hidupkan Kembali Akses
Sikap Trump disebutnya sebagai "langkah tegas untuk mendukung Amandemen Pertama dan melawan sensor sewenang-wenang."
TikTok juga berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintahan Trump dalam mencari "solusi jangka panjang yang menjaga keberadaan TikTok" di AS.
Pelantikan Trump
Menjelang dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin, Donald Trump berjanji akan mengakhiri “empat tahun kemunduran” AS di masa jabatan yang kedua sebagai presiden.
“Siang besok, tertutuplah tirai empat tahun kemunduran Amerika, dan kita akan memulai hari baru yang menunjukkan kekuatan dan kemakmuran, serta martabat dan kebanggaan Amerika,” ucap Trump dalam pidato pada malam menjelang hari pelantikan.
Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis Pagi Ini, Tapi Trump Bisa Bikin Loyo Lagi!
Sebagaimana dilaporkan Sputnik, dipantau di Jakarta, Trump menyatakan niatnya membatalkan semua kebijakan dan perintah eksekutif Joe Biden yang ia anggap “bodoh dan radikal” segera setelah dilantik sebagai Presiden AS.
Trump kemudian menegaskan tekadnya memulihkan “hukum dan ketertiban” di kota-kota AS, mengembalikan patriotisme di sekolah-sekolah, serta membersihkan “unsur-unsur kiri radikal” dari pemerintahan dan militer AS.
Dalam pidatonya tersebut, ia juga menjanjikan para pendukungnya untuk menghentikan masuknya imigran dari perbatasan AS-Meksiko, fenomena yang ia sebut sebagai “invasi”, serta membuka potensi produksi minyak domestik dan mengembalikan kekayaan negara.
“Ketika matahari terbit besok, invasi terhadap perbatasan kita akan berhenti,” kata Trump, merujuk pada para imigran di perbatasan selatan AS.
Soal pemulihan ekonomi dan investasi, Trump menyoroti rencana CEO Apple Tim Cook untuk melancarkan “investasi besar-besaran” di AS.
Ia menyebut potensi tersebut terbuka “karena kemenangan besar yang tercapai dalam pemilu yang lalu”.
Ia juga menyatakan bahwa media sosial TikTok, yang diblokir atas instruksi Mahkamah Agung AS pada 19 Januari, sudah dapat kembali diakses di negeri Paman Sam.
Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden ke-47 AS dalam upacara di Gedung Capitol, Washington DC, pada Senin siang waktu setempat.
Ia dilaporkan akan bertemu Joe Biden dalam jamuan teh pagi sebelum pelantikannya.
Usai resmi menjadi Presiden AS, Donald John Trump akan menandatangani perintah eksekutif dan usulan pejabat politik pertamanya sebagai Presiden AS, menjalin komunikasi dengan pimpinan Kongres AS, serta menyaksikan jajar kehormatan untuk menyambut presiden baru.