Selain itu, Qi Liao, seorang profesor keamanan jaringan dari Central Michigan University, memprediksi bahwa tanpa pembaruan, TikTok akan kehilangan daya tariknya baik bagi pengguna maupun kreator konten, yang selama ini menjadi salah satu kekuatan utamanya.
Aspek Politik di Balik Larangan
Keputusan ini juga memiliki dimensi politik yang signifikan. Presiden terpilih Donald Trump sebelumnya meminta Mahkamah Agung untuk menunda larangan tersebut, sembari mencari solusi politik.
Bahkan, Trump telah mengundang CEO TikTok, Shou Chew, untuk menghadiri pelantikannya pada 20 Januari mendatang, menandai upaya terakhir dalam menjembatani konflik ini.