Mengapa Pria Sering Mengalami Kebotakan, Tetapi Wanita Jarang?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Kamis, 16 Januari 2025 | 18:30 WIB
Mengapa Pria Sering Mengalami Kebotakan, Tetapi Wanita Jarang?
Ilustrasi pria berkepala botak. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi banyak pria, bangun pagi dan menyadari garis rambut yang semakin mundur di cermin adalah kenyataan pahit yang harus dihadapi. Fenomena ini dikenal sebagai kebotakan pola pria.

Di sisi lain, wanita tampaknya memiliki "keajaiban" dalam mempertahankan rambut mereka meskipun kadang mengalami kerontokan yang menyebar. Apa yang sebenarnya membuat perbedaan ini? Jawabannya ada di dalam gen kita.

Berikut ini dirangkum Suara.com dari Scienceabc, penjelasan tentang kenapa lebih banyak pria yang kena masalah kebotakan dibandingkan wanita.

Genetika dan Kebotakan Pola Pria

Baca Juga: Pisau Purba 3 Juta Tahun di Kenya: Bukti Inovasi Awal Manusia?

Kebotakan pola pria, atau alopecia androgenetik, adalah kondisi genetik yang dipengaruhi oleh banyak gen sekaligus (poligenik). Salah satu gen utama yang berperan adalah gen AR (Androgen Receptor), yang berada di kromosom X.

Gen ini memproduksi protein reseptor androgen yang bertugas mengenali hormon seperti testosteron dan DHT (dihydrotestosterone).

DHT adalah turunan testosteron yang memiliki efek mengecilkan folikel rambut, menyebabkan rambut menipis, dan akhirnya rontok. Pria yang mewarisi varian gen AR tertentu memiliki risiko lebih besar mengalami kebotakan pola pria.

Karena pria hanya memiliki satu kromosom X yang diwarisi dari ibu, risiko ini lebih tinggi dibandingkan wanita, yang memiliki dua kromosom X. Pada wanita, gen pembawa sifat kebotakan pada satu kromosom X sering "tertutupi" oleh gen normal pada kromosom X lainnya.

Mengapa Wanita Lebih Tahan Terhadap Kebotakan?

Baca Juga: Bagaimana Iklim dan Budaya Membentuk Evolusi Manusia?

Ilustrasi wanita dengan rambut sehat dan lebat (Freepik/freepik)
Ilustrasi wanita dengan rambut sehat dan lebat (Freepik/freepik)

Selain perbedaan genetik, hormon juga memainkan peran besar. Wanita memproduksi DHT dan testosteron dalam jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan pria.

Sebaliknya, hormon estrogen dan progesteron yang dominan pada wanita justru melindungi folikel rambut mereka. Namun, setelah menopause, ketika kadar hormon ini menurun, beberapa wanita mulai mengalami kerontokan rambut.

Rambut Rontok Seiring Usia

Kerontokan rambut sering kali merupakan bagian alami dari proses penuaan. Dengan bertambahnya usia, aliran darah ke folikel rambut berkurang, menyebabkan folikel mengecil dan menghasilkan rambut yang lebih tipis.

Selain itu, perubahan pada tingkat sel, peradangan, dan stres oksidatif juga berkontribusi pada penipisan rambut.

Dampak Stres dan Gaya Hidup

Stres menjadi faktor lain yang dapat memperparah kerontokan rambut. Stres kronis dapat memicu telogen effluvium, yaitu kondisi di mana sejumlah besar folikel rambut masuk ke fase istirahat lebih cepat, menyebabkan rambut rontok lebih banyak.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau pola makan buruk, juga dapat berdampak buruk pada kesehatan rambut.

Bagaimana Mengatasinya?

Meski genetik memainkan peran utama, ada beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi kerontokan rambut:

  1. Perawatan Medis: Obat-obatan seperti finasteride dan minoxidil dapat membantu memperlambat kerontokan rambut.
  2. Transplantasi Rambut: Pilihan permanen ini dapat memberikan hasil yang efektif, meskipun biayanya cukup mahal.
  3. Perubahan Gaya Hidup: Pola makan sehat, mengelola stres, dan menghindari kebiasaan buruk dapat membantu menjaga kesehatan rambut.

Namun, penting untuk diingat bahwa kehilangan rambut adalah bagian alami dari proses penuaan. Alih-alih terlalu terobsesi, mungkin inilah saatnya kita belajar menerima perubahan tubuh dengan lapang dada dan menemukan keindahan sejati dalam diri kita. Bagaimanapun juga, percaya diri adalah mahkota sejati yang tidak pernah pudar!

Kontributor : Pasha Aiga Wilkins

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI