Suara.com - Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang ditemukan di wilayah Kabupaten Tangerang hingga kini masih menjadi sorotan karena pemerintah pun mengaku tak tahu siapa dalang dibalik pemasangan pagar laut tersebut.
Menurut laporan yang beredar, pagar laut tersebut terpasang setidaknya di 16 desa dan berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai. Baru-baru ini, warganet mengunggah video yang memperlihatkan pagar laut tersebut dari citra satelit.
Jika diperhatikan, jajaran bambu yang ditancapkan membentuk garis panjang tersebut dapat terlihat melalui satelit. Dalam video yang dibagikan ulang oleh akun X @pakmul63 pada 15 Januari 2025, pagar tersebut terlihat jelas melalui citra satelit dan terbagi dalam tiga blok berbeda.
"Ketika diperhatikan lebih teliti, pagar laut ini terbagi menjadi tiga blok, yaitu blok satu di mana pagar laut ini terletak di Desa Kramat, membentang sepanjang 3,07 kilometer. Blok dua, pagar laut di blok ini terletak di Desa Kohod membentang sepanjang 4,71 kilometer. Blok tiga, pagar laut ini juga terletak di Desa Kohod membentang sepanjang 1,47 kilometer dan berhimpitan dengan muara sungai Cisadane," bunyi keterangan video tersebut.
Baca Juga: Pemprov DKI Sebut Pagar Laut di Sekitar Pulau C Reklamasi Sepanjang 500 Meter, Tak Ganggu Nelayan
Lebih lanjut, citra satelit juga menunjukkan pola pemetaan pagar laut yang membuat warganet curiga.
"Berdasarkan data citra satelit, terlihat jelas pada masing-masing blok telah diberikan sekat pembatas yang ukurannya bervariasi. Sekat tersebut seolah-olah mirip dengan keramba untuk budidaya ikan, kerang, atau digunakan sebagai penahan ombak, sehingga secara visual sekat tersebut mirip laut yang dikavling-kavling," tambahnya.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 2.300 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Kalau udah muncul di citra satelit Google, artinya itu udah lama dong," komentar @rizk******_
"Fix, polanya membentuk area plan reklamasi," tambah @repo*******
Baca Juga: Ngebanyol Saat Ditanya Pagar Laut, Komeng Banjir Kritik: Jangan Semua Dibercandain
"Serakahnya kebangetan. Enak bener ya main kavling-kavling laut seenak udelnya," timpal @mri********
"Pantas pada takut, bentuknya sudah kayak pulau," sahut @idr**_*********
"Dilihat dari polanya, gue curiga ini buat batas reklamasi baru. Cuma ya itu siapa yang ngasih ijin? Masa cuma modal nekat?" tulis @puti*_***_*****