Pisau Purba 3 Juta Tahun di Kenya: Bukti Inovasi Awal Manusia?

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 16 Januari 2025 | 08:56 WIB
Pisau Purba 3 Juta Tahun di Kenya: Bukti Inovasi Awal Manusia?
Pisau yang ditemukan masih tajam tiga juta tahun setelah digunakan. Para ahli percaya kegunaan awalnya adalah untuk mengupas buah, sayuran, dan daging hewan. Para ahli mengatakan benda-benda tersebut tercipta dari batu-batu yang dihancurkan bersama-sama [CBS Saturday Morning]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pisau tersebut, yang tetap tajam hingga saat ini, kemungkinan besar menjadi kunci bagi manusia purba untuk mengakses sumber makanan baru.

Dari segi evolusi, hal ini diyakini menjadi pendorong perubahan besar, termasuk pertumbuhan otak yang signifikan.

Para peneliti telah menemukan pisau berusia tiga juta tahun yang memiliki konteks penting bagi teknologi manusia purba. [CBS Saturday Morning]
Para peneliti telah menemukan pisau berusia tiga juta tahun yang memiliki konteks penting bagi teknologi manusia purba. [CBS Saturday Morning]

Inovasi Teknologi dan Dampaknya terhadap Evolusi

Plummer menambahkan bahwa perubahan pola makan yang dihasilkan dari penggunaan teknologi ini membawa dampak evolusi yang signifikan.

Dengan alat-alat seperti serpihan Oldowan, nenek moyang manusia dapat mengakses makanan yang sebelumnya sulit diperoleh, seperti daging dari hewan besar atau buah-buahan dengan kulit tebal.

Akses ke makanan yang lebih bergizi ini diperkirakan berkontribusi pada pertumbuhan otak dan perkembangan tubuh yang lebih kompleks.

Menurut Plummer, inovasi teknologi seperti ini tidak hanya membantu manusia purba bertahan hidup, tetapi juga membuka jalan menuju kemampuan berpikir yang lebih maju.

Hal ini pada akhirnya menciptakan kelas manusia purba yang lebih pintar dan mampu “melakukan lebih banyak dengan teknologi.”

Konteks Penting dalam Sejarah Manusia

Baca Juga: 12 Temuan Arkeologis yang Mengguncang Dunia

Rick Potts, pemimpin program asal-usul manusia Smithsonian yang juga terlibat dalam penelitian ini, menekankan pentingnya penemuan ini dalam memahami sejarah spesies manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI