NASA Sebut Bendungan di China Penyebab Rotasi Bumi Melambat, Berbahaya?

Rabu, 15 Januari 2025 | 12:27 WIB
NASA Sebut Bendungan di China Penyebab Rotasi Bumi Melambat, Berbahaya?
Ilustrasi Bumi. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - NASA baru-baru ini mengungkap penelitian mengenai hubungan rekayasa manusia dan dinamika planet. Dalam laporan tersebut, terungkap jika sebuah bendungan di China menjadi penyebab rotasi Bumi melambat.

Adalah Bendungan Tiga Ngarai atau Dam Tiga Jurang, proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia yang menjadi penyebab rotasi Bumi menjadi melambat sebesar 0,06 mikrodetik per hari.

Dilansir dari India Times, bendungan yang berada di provinsi Hubel ini berada di kawasan sungai terpanjang di Eruasia, Sungai Yangtze. Bendungan tersebut memanfaatkan tiga ngarai terdekat yaitu Qutangxia, Wuxia dan Xilingxia.

Kegunaan Bendungan Tiga Ngarai ini adalah untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik Bendungan ini memiliki 40 miliar meter kubik air yang menyebabkan redistribusi massa yang signifikan di Bumi.

Baca Juga: Kiamat Mobil China di AS? Larangan Impor Berlaku Mulai 2027!

Saat air menumpuk, terjadi perubahan distribus berat pada permukaan planet. Hal ini kemudian mempengaruhi dinamika rotasi hingga 0,06 mikrodetik per hari.

Efek bendungan ini berdasar pada teori bahwa massa yang bergerak lebih dekat ke kutub akan mempercepat rotasi Bumi.

Bendungan Tiga Ngarai. (Wikipedia/Le Grand Portage)
Bendungan Tiga Ngarai. (Wikipedia/Le Grand Portage)

Semakin jauh massa dari porosnya maka akan semakin tinggi momen inersia yang kemudian mempengaruhi kecepatan rotasi. Rotasi yang hanya 0,06 mikrodetik ini membuat hari-hari berjalan lebih lama.

Ketika massa bergeser ke arah khatulistiwa maka rotasi planet menjadi lebih lambat. Sebaliknya, saat massa bergeser ke arah kutub maka rotasi Bumi menjadi lebih cepat.

Ukuran Bendungan Tiga Ngarai yang luas ini menunjukan dengan jelas bagaimana rekayasa manusia dapat mempengaruhi keseimbangan yang ada.

Baca Juga: Sulap Kantormu Jadi Meriah! 6 Ide Dekorasi Imlek Simple dan Budget-Friendly

Meskipun perubahannya kecil, hal tersebut memiliki hubungan yang kuat pada aktivitas antropogenik dan sistem alami.

Proyek infrastruktur skala besar seperti bendungan dan ekstrasi air tanah ini mempengaruhi permukaan laut, memiringkan poros Bumi hingga mendistribusikan massa.

Hal ini berkaitan dengan tsunami di Indonesia pada 2004 lalu yang menggeser Kutub Utara sebanyak 2,5 sentimeter.

Pada umumnya, rotasi Bumi yang melambat ini mempengaruhi bagaimana pasang surut laut. Efek paling besar dari hal ini nampak pada ekosistem pesisir dan kehidupan laut nantinya.

Pembangunan Bendungan Tiga Ngarai di China ini menjadi beberapa contoh bagaimana usaha manusia memiliki dampak besar pada bagaimana Bumi bekerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI