Nalar Anies soal Kemiskinan Dibandingkan dengan Gibran, Publik Kasihan: Jangan Disuruh Mikir...

Rabu, 15 Januari 2025 | 10:49 WIB
Nalar Anies soal Kemiskinan Dibandingkan dengan Gibran, Publik Kasihan: Jangan Disuruh Mikir...
Kolase Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anies Baswedan dikenal sering membagikan pemikirannya di media sosial X. Tak hanya mengedukasi, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga sering mengunggah berbagai macam konten.

Baru-baru ini, Anies Baswedan menyoroti video yang viral di platform X. Video tersebut merupakan eksperimen sosial di mana seseorang menawarkan roti atau lotre kepada orang-orang tak dikenal di pinggir jalan, seperti pemulung. Namun, mayoritas memilih lotre dibandingkan roti yang membuat kenyang.

Video seperti itu banyak dilakukan oleh pembuat konten di Indonesia karena terinspirasi dari serial Squid Game 2 yang menayangkan konten serupa. Namun, banyaknya orang yang lebih memilih lotre daripada roti justru menarik perhatian Anies Baswedan. Hal itu membuat publik membandingkannya dengan Gibran Rakabuming, Wakil Presiden Indonesia.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa video tersebut mengajarkan sisi psikologi maupun sosiologi, di mana ia mengutip sebuah sumber buku berjudul The Broken Ladder karya Keith Payne.

Baca Juga: Intip Padu Padan Kebaya Selvi Ananda di Acara Kenegaraan: Koleksi Perhiasan Tuai Omongan

"Di buku itu Payne menjelaskan teori sensitivitas risiko: orang yang hidup dalam ketimpangan cenderung mengambil lebih banyak risiko. Ketidakpastian dan keterbatasan membuat mereka berharap untuk 'melompat' beberapa anak tangga sekaligus karena mendaki satu per satu tampak hampir mustahil. Dalam situasi ketimpangan, bias tersebut sangat sulit dihindari, termasuk oleh kita sendiri bila ditempatkan pada situasi yang sama," tulis Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menilai jika kemiskinan yang terlihat dalam video tersebut merupakan masalah struktural yang kompleks.

"Namun, yang paling penting, video ini membuat kita belajar untuk memiliki empati dan mau melihat persoalan secara lebih mendalam. Kemiskinan sering kali merupakan hasil dari masalah struktural yang kompleks. Menganggap kemiskinan hanya disebabkan oleh kesalahan atau kebodohan kaum miskin adalah pandangan yang dangkal dan tidak berdasar. Jangan sampai kita terjebak kekeliruan berpikir seperti itu, karena hanya akan membuat kita ikut memperburuk keadaan alih-alih membantu menyelesaikan masalah," tambahnya.

Tak disangka, unggahan Anies justru menarik perhatian publik lantaran ia mampu menjelaskan dari pandangan yang berbeda. Pasalnya, banyak warganet yang menilai jika video eksperimen sosial seperti itu tidak berbobot.

Beberapa pun membandingkan nalar Anies Baswedan mengenai kemiskinan dengan Gibran Rakabuming. Mayoritas sangsi jika putra sulung Jokowi mampu memiliki pemikiran yang sama.

Baca Juga: Kebijakan Penghapusan BPHTB dan Percepatan Layanan PBG Diterapkan di Seluruh Daerah

"Aku nggak akan bisa jadi Abah Anies yang santun ini. Padahal bisa langsung ngetik 'konten tolo*'. Muak sama para pembuat konten yang makin hari, makin mengeksploitasi orang miskin. Ketimpangan makin nyata, mereka seenaknya memanfaatkan kemiskinan struktural dengan konten-konten gobl**," cuit @norm********

"Kalau pelajaran dari video di atas apa bang @gibran_tweet?" komentar @yanji*****

"Gibran jangan disuruh mikir yang berat. Kasihan otaknya nggak nyampe, IPK cuma 2,3," tambah @enda*****

"Gibran pasti nggak punya pemikiran begini," timpal @clai******

"Ini adalah ekspektasi jawaban di level pejabat negara. Bukan bilang sawit adalah pohon, bagi-bagi susu, atau mobil bawa dokumen harus ada Patwal," sahut @adi****_******

"Kira-kira orang yang disebut Wapres itu bisa bikin tweet ngejelasin gini nggak ya?" ujar @itsann******

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI