Namun, yang terdengar bukanlah suara domba yang mengembik, melainkan suara pecahan tembikar. Karena penasaran, kedua penggembala itu memutuskan untuk mencari tahu batu apa yang tertimpa.
Mereka menemukan beberapa guci tanah liat yang isinya hanya berupa gulungan-gulungan tua, berwarna kecokelatan karena usia. Saat ini dikenal sebagai Gulungan Laut Mati, banyak yang menganggap ini sebagai penemuan arkeologi terbesar abad ke-20.
Namun, pada satu toples tanah liat, tidak terdapat gulungan yang terbuat dari kulit atau perkamen—tetapi dari tembaga.
Tulisan pada gulungan tembaga mengacu pada simpanan emas dan perak, senilai hampir $3 miliar, yang tersembunyi di berbagai wilayah di Israel.
Hingga saat ini, belum ada yang mengetahui lokasi pasti dari cache yang sangat besar ini. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam Gulungan Tembaga ini — menampilkan gaya Ibrani 800 tahun lebih tua dari gulungan itu sendiri, sama misteriusnya dengan lokasi cache yang direferensikan.
![Tutankhamun. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/05/92456-tutankhamun.jpg)
Firaun Tut
Secara resmi dikenal sebagai Tutankhamun, Firaun Tut adalah firaun paling terkenal di Mesir. Meskipun raja muda yang meninggal pada usia 19 tahun mungkin adalah raja yang paling terkenal, tidak ada yang istimewa dari pemerintahannya.
Ketenaran modernnya dapat dikaitkan dengan penemuan menarik arkeolog Inggris bernama Howard Carter. Penemuan ini penting karena dianggap sebagai makam paling terpelihara yang pernah ditemukan di Lembah Para Raja.
Dunia terkagum-kagum ketika sang arkeolog mengungkapkan rincian menarik tentang bagaimana orang Mesir menguburkan raja-raja mereka. Namun, belum semua hal mengenai raja muda dan makamnya terselesaikan.
Baca Juga: Makam Dokter Berusia 4100 Tahun Ditemukan, Ternyata Orang Penting di Mesir!
Misalnya, para arkeolog belum mengetahui penyebab kematian Firaun Tut, terutama pada usia muda. Selain itu, karena makam Tut terlihat kecil untuk ukuran seorang firaun, para arkeolog bingung apakah itu makam Tut yang asli atau makam orang lain tetapi digunakan kembali ketika raja meninggal.