Suara.com - TikTok membantah rumor yang mengatakan kalau Pemerintah China berencana untuk menjual aplikasi video pendek tersebut kepada Elon Musk demi menghindari blokir di Amerika Serikat.
Isu ini mulanya beredar dari Bloomberg dan The Wall Street Journal. Disebutkan kalau beberapa pejabat Tiongkok sedang mendiskusikan penjualan TikTok kepada Elon Musk.
Juru bicara TikTok langsung membantah isu tersebut. Mereka bahkan menyebut kalau rumor itu fiktif.
"Kami tidak dapat mengomentari cerita fiksi," kata Juru Bicara TikTok, dikutip dari Newsweek, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: 'Saya Bukan Lembek!' Kakek di Malaysia Sukses Jadi MUA Meski Sudah Punya 12 Cucu
Rumor ini muncul karena adanya rencana TikTok diblokir Pemerintah Amerika Serikat. Bahkan kebijakan tersebut sedang dipertimbangkan Mahkamah Agung AS.
Pemerintah AS beralasan kalau TikTok diblokir karena mengancam keamanan nasional sekaligus menyalahgunakan data pribadi warga di sana oleh Pemerintah China.
Padahal di AS, sekitar 39 persen anak muda secara rutin mengakses berita dari TikTok, menurut data dari Pew Research Center.
Di sisi lain, TikTok nyatanya digunakan sebagai media kampanye Presiden AS terpilih, Donald Trump. Jika Elon Musk benar-benar mengakuisisi TikTok, ia bakal jadi salah satu orang terkaya di AS hingga dunia.
Baca Juga: Ikut Kajian, Reaksi Syahnaz Sadiqah Dengar Curhat Jemaah Korban Selingkuh Tuai Sorotan