5 Teknologi Masa Depan di CES 2025: Robot Humanoid AI dan Cermin Kesehatan

Selasa, 14 Januari 2025 | 15:14 WIB
5 Teknologi Masa Depan di CES 2025: Robot Humanoid AI dan Cermin Kesehatan
Ilustrasi teknologi masa depan. Cermin kesehatan dan robot humanoid AI. (YouTube Robotix dan Omdia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah perusahaan besar memamerkan banyak produk dan teknologi anyar di acara Consumer Electronics Show 2025 (CES 2025). Berikut terdapat sejumlah teknologi masa depan yang sudah bisa dilihat di pameran CES 2025.

Artikel ini akan membahas sejumlah teknologi yang jarang ditemukan pada masa sekarang, namun akan familiar pada masa depan. Sebagian teknologi tersebut memang belum dipasarkan secara komersial.

Meski begitu, terdapat saatnya teknologi itu semakin murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Teknologi masa depan kemungkinan besar akan dihiasi oleh robot humanoid AI, peningkatan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), superkomputer, hingga cermin kesehatan. Berikut 5 teknologi masa depan yang dipamerkan di CES 2025:

1. Robot Humanoid AI

Baca Juga: 6 Tren AI yang Akan Populer di Tahun 2025: Dari Agen AI hingga Riset Sains

Realbotix turut ambil bagian pada CES 2025. Mereka memamerkan robot humanoid AI, salah satunya bernama Aria. Seperti julukannya, robot humanoid AI sudah dibekali dengan kecerdasan buataan.

Robot ini didesain seperti 'manusia' dan mampu merespons sejumlah pertanyaan yang diajukan. Perusahaan mengklaim, robot humanoid terbaru berfokus pada "kecerdasan sosial, kemampuan penyesuaian, dan fitur manusia yang realistis".

Mereka juga dirancang agar lebih emosional serta bersahabat. Robot humanoid AI dari Realbotix dibanderol sebesar 175 ribu dolar AS atau Rp 2,85 miliar.

2. Teknologi VR Portalgraph

CES 2025 menghadirkan Portalgraph, teknologi proyektor VR yang memproyeksikan ruang VR ke layar. Tujuannya adalah 'mengubah ruang VR menjadi tempat di mana siapa pun dapat berpartisipasi dengan mudah dan bebas'.

Baca Juga: Atari Gamestation Go Retro Resmi Rilis di CES 2025, Bikin Gamer Nostalgia

Mengutip Inavateonthenet, Portalgraph dapat diproyeksikan dalam berbagai lingkungan seperti layaar, dekstop PC, di atas meja, hingga proyeksi tampilan 3D. Teknologi proyektor ini cocok untuk menampilkan konten live-action menggunakan kamera 360 derajat.

Untuk menggunakan Portalgraph, Anda memerlukan proyektor 3D (disarankan proyektor ultra-short-throw), kacamata 3D, pelacak VIVE, stasiun pangkalan VIVE, dan PC. Adanya model 3D membuat Wibu penyuka Hatsune Miku pasti senang dengan teknologi ini.

3. Omnia 360 Deep Health Screening

Teknologi cermin kesehatan ini masih sebatas konsep serta prototipe. Meski begitu, cermin kesehatan tersebut bakal familiar di masa depan.

Withings telah menemukan konsep untuk sesuatu yang dapat memberikan Anda "pemeriksaan kesehatan mendalam" jika Anda tidak dapat pergi ke dokter.

Konsepnya adalah cermin ukuran penuh dengan timbangan di bagian bawah yang seharusnya dapat memberikan pemeriksaan kesehatan mendalam 360 derajat.

Omnia dapat memeriksa hal-hal seperti EKG, detak jantung, spesifikasi kesehatan jantung, pelacakan aktivitas, analisis vitamin, rasio otot terhadap lemak, tren berat badan, dan bahkan analisis kualitas tidur.

4. Monitor dan TV Transparan

Layar transparan sering ditemui pada banyak film fiksi ilmiah. Namun teknologi tersebut secara perlahan sudah dikembangkan oleh teknisi dan ilmuwan.

Salah satu perusahaan yang menghadirkannya adalah LG. Mengutip TheVerge, mereka resmi merilis TV OLED 4K nirkabel dan transparan yang bernama Signature OLED T.

TV OLED yang dibanderol 60 ribu dolar AS atau Rp 975 juta ini menampilkan efek transparan sehingga cukup eksotis jika ditempatkan di tengah ruangan.

5. Superkomputer

Logo Nvidia. [dok. Nvidia]
Logo Nvidia. [dok. Nvidia]

NVIDIA mengenalkan superkomputer untuk individu dengan harga kompetitif, hanya 3.000 dolar AS atau Rp 49 juta. Project Digits dari NVIDIA mengemas GB10 Grace Blackwell Superchip anyar.

"Menempatkan superkomputer AI di meja setiap ilmuwan data, peneliti AI, dan mahasiswa memberdayakan mereka untuk terlibat dan membentuk era AI," kata CEO Nvidia Jensen Huang.

Project Digits dapat dihubungkan bersama untuk menangani model dengan hingga 405 miliar parameter (model terbaik Meta, Llama 3.1, memiliki 405 miliar parameter). Superkomputer ini diklaim mempunyai kinerja 1.000 kali lipat lebih baik dibanding laptop standar. Chip GB10 menghasilkan kinerja AI hingga 1 petaflop. Ini artinya perangkat dapat menjalankan 1 kuadriliun kalkulasi AI per detik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI