Suara.com - Misteri pembangunan Pagar Laut di pesisir utara Tangerang tampaknya menemui titik terang. Kelompok Nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura menyebut Pagar Laut memang sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat untuk mencegah abrasi. Benarkah cara cegah abrasi Pantai bisa dengan Pagar Laut?
Pagar Laut yang jadi viral sejak November 2024, dibangun hingga 30 kilometer. Awalnya, Pagar Laut itu disebut mengganggu nelayan yang ingin melaut mencari ikan. Sekarang, Pagar Laut disebut sebagai salah satu alat pemecah ombak, pencegah abrasi pantai serta bagian dari mitigasi terhadap ancaman Megathrust dan Tsunami. Benarkah demikian?
Cara Cegah Abrasi Pantai
Ada beberapa cara mencegah abrasi pantai. Manusia bisa melakukan beberapa usaha seperti menjaga keseimbangan alam daerah pantai dan melakukan sesuatu untuk meminimalisir dampak abrasi.
Abrasi pantai sendiri merupakan pengikisan atau erosi yang terjadi di daerah pantai karena air laut. Penyebabnya pasang surut air laut yang diakibatkan oleh interaksi antara gaya gravitasi bumi dan bulan yang mengelilingi.
Pasang surut tersebut mengubah pantai setiap harinya dengan membawa material baru dan menghilangkan material lainnya. Air laut akan mengikis pasir Ketika surut, lalu membawa banyak material dan menyebabkan abrasi pantai.
Pperubahan iklim bisa menjadi salah satu penyebab abrasi laut semakin meningkat. Perubahan iklim bisa menyebabkan badai dan permukaan air laut naik. Keadaan itu akan merendam garis pantai, mengakibatkan abrasi semakin luas, dan pantai menjadi semakin sempit.
Beberapa cara cegah abrasi pantai yang bisa dilakukan manusia misalnya:
1. Membangun pemecah gelombang
Manusia bisa mencegah abrasi pantai dengan membangun pemecah gelombang. Salah satu bentuk pemecah gelombang adalah Pagar Laut. Contohnya ada di pesisir utara Tangerang yang viral.
Baca Juga: Proyek Pagar Laut Diduga Libatkan Ekskavator, Netizen Ragukan JRP: Nelayan Kaya Ya?
Selain pagar laut bisa meletakkan batu pemecah gelombang di pesisir pantai. Anda bisa melihat contoh pemecah gelombang di Pantai Glagah, Congot, Jawa Tengah.