Proyek Pagar Laut Diduga Libatkan Ekskavator, Netizen Ragukan JRP: Nelayan Kaya Ya?

Senin, 13 Januari 2025 | 20:20 WIB
Proyek Pagar Laut Diduga Libatkan Ekskavator, Netizen Ragukan JRP: Nelayan Kaya Ya?
Pagar laut membentang 30,16 Km di laut Tangerang. (Foto Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberadaan pagar laut misterius menjadi pembahasan hangat dan viral di media sosial. Sebuah video menampilkan pembangunan pagar laut yang diduga melibatkan ekskavator mahal.

Postingan video viral membuat netizen meragukan klaim Jaringan Rakyat Pantura (JRP). Perlu diketahui, keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer memancing perhatian banyak pihak. Pagar laut super panjang ini mencakup enam kecamatan di pesisir Kabupaten Tangerang.

Struktur pagar laut terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter. Sebelumnya, JRP mengungkap bahwa pagar bambu itu merupakan tanggul laut.

JRP mengklaim, tanggul laut yang diinisiasi masyarakat serta nelayan setempat dapat mencegah abrasi, mitigasi ancaman tsunami, serta memecah ombak.

Baca Juga: Segini Gaji Raffi Ahmad di Kabinet Prabowo, Kini Viral Gegara Patwal Mobil RI 36

Informasi berbeda datang dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Menurut laporan AyoBandung--jaringan Suara.com, KNTI khawatir bila wilayah yang dipagari akan dimanfaatkan untuk reklamasi atau proyek pembangunan lainnya.

Mereka mengeluhkan keberadaan pagar laut karena menyulitkan nelayan serta membuat mereka membeli bahan bakar lebih banyak untuk memutar. "Kalian percaya kalau pagar laut sepanjang 30,16 kilometer dikerjakan swadaya warga di malam hari? Tahu nggak sewa Excavator phantom per jam berapa?" tulis @Jumianto_RK.

Postingan yang dibagikan viral setelah mendapat 4.400 retweet dan memancing ratusan komentar netizen. Harga sewa ekskavator sendiri bervariasi tergantung jenis dan kapasitasnya.

Ekskavator tipe terendah bisa disewa mulai dari Rp 150 ribu per jam. Model seperti ekskavator Amphibi atau Swamp Beko dengan kinerja baik di kedalaman air mempunyai harga sewa Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta per jam.

Sebelumnya, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Said Didu menilai bahwa pagar laut misterius melibatkan pemodal besar. Said Didu menilai, pemilik pagar laut sulit terungkap karena lembaga negara merasa takut.

Baca Juga: Hukum Siswa SD Belajar di Lantai karena Nunggak SPP, Netizen Sebar Tampang Sang Guru: Istri Abdi Negara?

"Aguan ini join betul dengan Jokowi. Kenapa tidak ada instansi terkait yang berani? Mengapa pemagaran selama 1 tahun tapi tidak terdeteksi? Mengapa PIK 2 selalu membantah bukan perintah dia? Adalah tidak masuk akal bila di wilayah pengembangan PIK 2 yang sedang berlangsung itu ada yang memagar, kalau bukan pengembang PIK 2. Karena itu pasti akan mengganggu pembangunan PIK 2 ke depannya," kata Said Didu pada Sabtu (11/01/2025) lalu. Video viral mengenai pembangunan pagar laut yang diduga melibatkan ekskavator menuai beragam komentar.

"Percaya sih kalau nelayan yang bangun. Itu bekonya kan pakai remote baterai," sindir @ami**id**a76021.

"Wow, nelayan udah kaya-kaya ya sekarang, khususnya nelayan Pantura. Enak ya jadi nelayan, bakalan profesi yang jadi rebutan lulusan SMA dan perguruan tinggi," cuit @F**ar_M*la.

"Alhamdulillah, sejahtera sekali nelayanku. Bisa saweran buat swadaya pasang pagar laut puluhan km," komentar @po**_ra**ng1.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI