Infografis
Suara.com - Beberapa pengguna kerap bertanya-tanya tentang MediaTek Dimensity 8350 setara dengan apa, ada setidakya 5 chipset yang kinerjanya setara dengan MediaTek Dimensity 8350.
Prosesor seluler MediaTek Dimensity 8350 diluncurkan di dalam OPPO Reno 13. Chipset tersebut hadir sebagai peningkatan kecil dari Dimensity 8300.
MediaTek Dimensity 8350 memanfaatkan kekuatan CPU octa-core Armv9, yang dilengkapi empat prosesor Arm Cortex-A715 berkinerja tinggi dengan clock hingga 3,35GHz.
Pengaturan ini memastikan kecepatan yang sangat cepat untuk tugas single-core dan multi-core, menawarkan peningkatan +4% dalam performa single-core dan +13% dalam performa multi-core dibandingkan dengan platform pesaing.
Baca Juga: MediaTek Dimensity 8400 Resmi Meluncur, Chipset Buat HP Premium dengan Fitur AI
Namun kemudian muncul pertanyaan, MediaTek Dimensity 8350 setara dengan apa? setidaknya ada 5 chipset yang kinerjanya mirip MediaTek Dimensity 8350.
MediaTek Dimensity 8350 setara apa?
1. Dimensity 9200+
Pertama adalah Dimensity 9200. Meski demikian, Mediatek Dimensity 8350 sedikit lebih baik dari saudaranya itu.
Kelebihan Dimensity 9200 dibandingkan Dimensity 8350
Baca Juga: Spesifikasi MediaTek Dimensity 8350, Chipset Anyar pada Oppo Reno 13
- Skor AnTuTu v10 lebih tinggi (1.489.987 vs 1.420.811 poin).
- Skor single-core dan multi-core-nya lebih tinggi (2090 vs 1331 poin dan 5532 vs 4012 poin).
- Mendukung resolusi perekaman video yang lebih maksimal.
Kekurangan Dimensity 9200 dibandingkan Dimensity 8350
- Frekuensi GPU lebih rendah (995 vs 1400 MHz).
2. Snapdragon 8 Gen 2
Jika Anda bertanya Snapdragon apa yang setara dengan Dimensity 8350, jawabannya adalah Snapdragon 8 Gen 2.
Keduanya memiliki kinerja yang hampir mirip, bahkan bisa dibilang 11-12.
Kelebihan Snapdragon 8 Gen 2 dibandingkan Dimensity 8350
- Skor AnTuTu lebih tinggi (1.552.639 vs 1.420.811 poin).
- Skor single-core dan multi-core-nya lebih tinggi (1991 vs 1331 poin dan 5299 vs 4012 poin).
- Mendukung kualitas perekaman video lebih tinggi yaitu hingga 8K 30 FPS.
Kekurangan Snapdragon 8 Gen 2 dibandingkan Dimensity 8350
- Clock speed CPU lebih rendah (3,2 GHz vs 3,35 GHz).
- Frekuensi GPU lebih rendah (680 vs 1400 MHz).
3. Dimensity 8300
Karena jaraknya berdekatan, Dimensitu 8300 juga punya kinerja yang mirip dengan 8350.
Hanya saja, versi terbaru chipset buatan Mediatek ini membawa beberapa peningkatan yang sekaligus meningkatkan skor AntuTunya.
Kelebihan Dimensity 8300 dibandingkan Dimensity 8350
- Skor single-core dan multi-core lebih tinggi (1398 vs 1331 poin dan 4293 vs 4012 poin).
Kekurangan Dimensity 8300 dibandingkan Dimensity 8350
- Skor AnTuTu-nya sedikit lebih rendah (1.401.162 vs 1.420.811 poin).
4. Exynos 2400e
Ada juga chipset Exynos yang kinerjanya mirip dengan Dimensity 8350. Jika dibandingkan secara data, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan Exynos 2400e dibandingkan Dimensity 8350
- Skor AnTuTu lebih tinggi (1.742.136 vs 1.420.811 poin).
- Skor single-core dan multi-core-nya lebih tinggi (2099 vs 1331 poin dan 6414 vs 4012 poin).
- Mendukung kualitas perekaman video lebih tinggi yaitu hingga 8K 30 FPS.
Kekurangan Exynos 2400e dibandingkan Dimensity 8350
- Clock speed CPU lebih rendah (3,11 GHz vs 3,35 GHz).
- Frekuensi GPU lebih rendah (1095 vs 1400 MHz).
5. Snapdragon 8s Gen 3
Snapdragon 8s Gen 3 juga punya kinerja yang mirip dengan Dimensity 8350. Hanya saja, Dimensity 8350 punya beberapa kelebihan.
Kelebihan Snapdragon 8s Gen 3 dibandingkan Dimensity 8350
- Skor AnTuTu v10 lebih tinggi (1.492.228 vs 1.420.811 poin).
- Skor multi-core lebih tinggi (5570 vs 4012 poin).
- Mendukung perekaman video yang lebih baik.
Kekurangan Snapdragon 8s Gen 3 dibandingkan Dimensity 8350
- Clock speed CPU lebih rendah (3 GHz vs 3,35 GHz).
- Frekuensi GPU lebih rendah (1100 MHz vs 1400 MHz).
- Skor single-core lebih rendah(2019 vs 1331 poin).
- Mendukung resolusi kamera lebih rendah (200 MP vs 320 MP).
Itulah jawaban MediaTek Dimensity 8350 setara apa. Ada lima chipset yang kinerjanya mirip-mirip dengan teknologi buatan Mediatek tersebut.
Kontributor : Damai Lestari
