Tak Hanya Dongeng, Ilmuwan Temukan Bukti Adam dan Hawa Benar-benar Ada

Senin, 13 Januari 2025 | 09:33 WIB
Tak Hanya Dongeng, Ilmuwan Temukan Bukti Adam dan Hawa Benar-benar Ada
Repro Lukisan "The Expulsion of Adam and Eve from Paradise" karya Benjamin West. [Benjamin West/1791]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan telah menemukan bukti yang tampaknya mengonfirmasi bahwa pria dan wanita pertama dalam Alkitab 'benar-benar ada'. Kitab Kejadian dalam Alkitab adalah narasi penciptaan yang menggambarkan bagaimana manusia diciptakan oleh Tuhan. Kisah tersebut mendokumentasikan bagaimana Adam dan Hawa diciptakan dari debu, dengan Adam diciptakan pada hari keenam, kemudian Hawa dibuat dari salah satu tulang rusuknya.

Keduanya diceritakan tinggal di Taman Eden hingga Hawa melanggar larangan dengan memakan buah terlarang, yang mengakibatkan mereka diusir dari surga dan dipaksa hidup di dunia yang penuh dengan baik dan buruk.

Sementara kisah dalam Alkitab diyakini oleh umat Kristen sebagai awal mula kehidupan manusia di Bumi, banyak pihak lain yang meragukan kebenarannya. Awalnya, ilmu pengetahuan menemukan bahwa nenek moyang yang mewariskan kromosom Y pria dan DNA mitokondria wanita hidup terpisah dalam rentang puluhan ribu tahun.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa semua manusia yang hidup saat ini mungkin berasal dari nenek moyang yang sama. "Hawa Mitokondria", jenis materi genetik yang diwariskan dari ibu ke anak-anaknya, dapat dilacak di seluruh DNA manusia.

Baca Juga: Islam dan Evolusi: Telaah Filosofis dan Teologis Menurut Shoaib Ahmed Malik

Dilansir dari UNILAD pada Senin (13/1/2025), Para ahli genetika melacak DNA ini untuk mengetahui kapan garis keturunan tersebut dimulai, dan menemukan bahwa hal itu terjadi sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Peneliti di Universitas Sassari di Italia memperkirakan bahwa "Adam" hidup antara 180.000 hingga 200.000 tahun yang lalu melalui penelitian serupa terhadap kromosom Y, menempatkan keduanya pada periode waktu yang hampir sama dalam sejarah.

Dr. Joshua Swamidass, seorang ahli biologi dari Universitas Washington, berpendapat bahwa umat manusia bisa saja berasal dari satu pasangan, seperti yang ditunjukkan oleh bukti Hawa Mitokondria dan Adam Kromosom Y. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Perspectives on Science and Christian Faith, Dr. Swamidass menulis:

"Banyak individu masing-masing adalah nenek moyang dari 'semua manusia yang hidup'. Semua manusia yang hidup berasal dari nenek moyang universal ini. Hal yang sama dapat dikatakan untuk semua yang hidup pada tahun 1 Masehi, atau semua yang hidup ketika sejarah tertulis dimulai. Dua dari mereka bisa jadi pasangan tertentu, yang disebut Adam dan Hawa dalam kitab suci, dari mana kita semua berasal."

Meskipun dokumen tersebut tidak secara tegas menyatakan bahwa Adam dan Hawa adalah satu-satunya orang tua umat manusia, teori evolusi juga tidak mengesampingkan keberadaan mereka, demikian laporan The Daily Mail.

Baca Juga: Kacamata Neon Wamen Stella Christie Curi Perhatian, Ternyata Harganya Cuma Segini

Namun, untuk menyelaraskan kisah Alkitab dengan sudut pandang ilmu pengetahuan, beberapa elemen cerita asli harus diinterpretasikan ulang, seperti kepercayaan bahwa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa secara langsung, dan apakah nenek moyang kita adalah manusia seperti yang kita kenal saat ini.

Dr. Swamidass juga mencatat bahwa Homo sapiens bukanlah manusia pertama di Bumi. Sebelum mereka, ada spesies manusia lain seperti Homo habilis, yang hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Selain itu, beberapa ilmuwan kini percaya bahwa Eden bisa jadi merupakan lokasi nyata tempat peradaban dimulai. Arkeolog menemukan bahwa deskripsi Alkitab tentang Eden kemungkinan merujuk pada Mesopotamia kuno, yang kini meliputi wilayah Suriah timur, Turki barat laut, dan sebagian besar Irak, demikian laporan Daily Star.

Profesor Eric Cline, seorang arkeolog klasik dan alkitabiah dari Universitas George Washington, dalam bukunya From Eden to Exile, berpendapat bahwa bukti tersebut selaras dengan kitab suci. Ia menulis:

"Ini masuk akal dari sudut pandang tekstual. Tidak hanya kisah Alkitab mengatakan bahwa taman itu terletak 'di timur', yang berarti di sebelah timur Israel, tetapi juga menyebutkan Sungai Tigris dan Efrat sebagai bagian dari Taman Eden."

Namun, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Gurun Kalahari di Afrika adalah "tanah air leluhur semua manusia yang hidup saat ini".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI