Suara.com - Apple kehilangan pangsa pasar di China karena menurunnya jumlah pengiriman iPhone.
Hal ini ditulis analis rantai pasokan Ming-Chi Kuo dalam sebuah laporan.
Bahkan, dia mencatatkan saham perusahaan pimpinan Tim Cook itu, anjlok 2,4 persen.
"Apple telah mengambil sikap hati-hati saat membahas rencana produksi iPhone 2025 dengan pemasok utama," tulis Kuo, seorang analis di TF Securities, dalam sebuah postingan.
Baca Juga: Andalkan Sensor Superior, Detail Kamera iPhone 17 Pro Akhirnya Terungkap
Ia menambahkan bahwa meskipun peluncuran iPhone SE 4 baru diharapkan, pengiriman diperkirakan akan turun 6 persen dari tahun ke tahun untuk paruh pertama tahun 2025.
Kuo memperkirakan pangsa pasar Apple akan terus merosot, karena dua iPhone yang akan datang sangat tipis.
Hal ini membuatnya hanya mendukung eSIM yang hingga saat ini peredarannya belum terlalu luas dan di China justru tidak dihadirkan.
Menurutnya, kedua model ini dapat menghadapi tantangan momentum pengiriman kecuali desainnya dimodifikasi.
Kuo menulis bahwa pada Desember, pengiriman ponsel pintar secara keseluruhan di China mengalami stagnan dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Gantikan Seri Plus, iPhone 17 Air Hadirkan Desain Super Tipis
Namun, pengiriman iPhone turun 10 persen hingga 12 persen.
Dia menambahkan, dari situasi yang ada tidak ada "bukti" real bahwa kehadiran Apple Intelligence atau kecerdasan buatan milik Apple mampu mendorong penjualan iPhone.
"Daya Tarik fitur tersebut telah menurun secara signifikan dibandingkan dengan layanan AI berbasis cloud yang berkembang pesat dalam beberapa Waktu belakangan ini," jelas Kuo, dilansir dari laman CNBC Internasional, Senin (13/1/2025).
Dia pun menuliskan, pengiriman iPhone diperkirakan berjumlah sekitar 220 juta unit di 2024 dan akan menjadi sekitar 220 juta dan 225 juta di tahun ini.
"Jumlah ini di bawah konsensus pasar sebesar 240 juta atau lebih," tulisnya.