Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Bukalapak berdiri pada tahun 2010 tepatnya pada tanggal 10 Januari.
Pada awal mula kemunculannya, Bukalapak fokus pada pemberdayaan UMKM dan bisnis kecil.
Bukalapak membangun identitasnya sebagai “pasarnya pelapak kecil” yang memprioritaskan pemberdayaan bisnis rakyat.
Ada jutaan pelapak yang membuat toko mereka di marketplace ini, mulai dari fashion, alat kesehatan, alat rumah tangga dan sebagainya.
Meski demikian, Bukalapak harus berjuang dengan beberapa marketplace lain yang juga tangguh dan besar-besaran dalam branding dan inovasi.
Jajaran pimpinan Bukalapak
Bukalapak awalnya sangat bergantung dengan tiga pendirinya yakni Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid.
Namun seiring perkembangan waktu, kepemimpinan Bukalapak mengalami beberapa transisi.
Pada akhir 2019, Achmad Zaky mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO dan resmi meninggalkan jabatannya pada Januari 2020.
Baca Juga: Alasan Bukalapak Tutup Layanan Marketplace: Pendapatan Turun Selama 3 Tahun Terakhir
Posisi CEO kemudian diisi oleh Rachmat Kaimuddin. Kemudian, Nugroho Herucahyono juga mengundurkan diri. Ia membuat sebuah venture fund yang berfokus pada pendanaan startup tahap awal bersama Achmad Zaky.