6 Tren AI yang Akan Populer di Tahun 2025: Dari Agen AI hingga Riset Sains

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 12 Januari 2025 | 13:49 WIB
6 Tren AI yang Akan Populer di Tahun 2025: Dari Agen AI hingga Riset Sains
Ilustrasi AI (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketika Anda memilih untuk menggunakan Copilot Vision, AI akan dapat mengetahui apa yang Anda lihat secara online dan berbicara dengan Anda tentang hal tersebut, karena AI akan memahami halaman web yang Anda lihat. Hal ini memungkinkan AI untuk menjawab pertanyaan dan menyarankan langkah selanjutnya kepada Anda.

4. AI makin efisien

Meskipun AI membutuhkan sumber daya seperti energi, adanya solusi inovatif membantu menghadapi tantangan sumber daya ini. Contohnya, meski beban data center global pada tahun 2020 sebesar kurang-lebih sembilan kali lipat dari tahun 2010, tapi permintaan listrik data center hanya meningkat 10%.

Hal tersebut merupakan sumbangsih Microsoft yang bekerja sendiri serta dengan pihak lain, seperti AMD, Intel, dan NVIDIA, untuk membuat hardware-nya menjadi lebih efisien. Mulai dari seri silikon kustomnya, Azure Maia dan Cobalt, hingga unit pengubah panas liquid yang dirancang untuk mendinginkan sistem AI secara efisien.

Dalam beberapa tahun mendatang, datacenter baru yang mendukung AI akan mulai beroperasi dan tidak menggunakan air untuk pendinginan, dan perusahaan akan memperluas penggunaan sistem pendingin cair yang sangat efisien seperti cold plates. Hal ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memastikan infrastruktur AI dibangun menjadi lebih efisien dan berkelanjutan pada tahun 2025.

5. AI yang bertanggung jawab

Pengukuran adalah cara mendefinisikan dan menilai risiko dalam AI, dan ini sangat penting untuk membangun AI yang bertanggung jawab. Salah satu perkembangan terbesar tahun ini dapat dirangkum dalam dua kata: pengujian dan penyesuaian.

Jika Anda dapat mengukur risiko dan ancaman, Anda dapat membantu mengatasi atau menguranginya. Ini berarti, misalnya, mendeteksi dan menangani konten yang tidak berdasar, yang dikenal sebagai "halusinasi," yaitu respons yang tidak akurat dari AI.

Orang-orang juga akan mendapatkan kendali yang lebih besar terhadap bagaimana aplikasi AI beroperasi dalam organisasi mereka. Mereka akan dapat menyesuaikan aplikasi yang menyaring konten dan menetapkan batasan yang sesuai dengan pekerjaan mereka.

Baca Juga: Bocoran Fitur AI yang Akan Rilis di Samsung Galaxy S25

Perusahaan game, misalnya, dapat menentukan jenis konten kekerasan apa yang dapat dilihat oleh karyawan yang mengembangkan sebuah game.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI