6 Tren AI yang Akan Populer di Tahun 2025: Dari Agen AI hingga Riset Sains

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 12 Januari 2025 | 13:49 WIB
6 Tren AI yang Akan Populer di Tahun 2025: Dari Agen AI hingga Riset Sains
Ilustrasi AI (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Microsoft membagikan proyeksi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang akan populer di tahun 2025. Mereka menganggap kalau AI akan berevolusi menjadi alat yang terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Executive Vice President of Business Development, Strategy, and Ventures Microsoft, Chris Young menyatakan, teknologi AI telah membuat hal yang sebelumnya mustahil menjadi mungkin.

"Dalam satu tahun terakhir, kami telah melihat banyak individu dan organisasi beralih dari eksperimen dengan AI, menuju adopsi yang lebih bermakna. Ini adalah awal dari transformasi besar tentang bagaimana teknologi ini akan mengubah hidup kita," katanya dalam siaran pers, Minggu (12/1/2025).

Berikut tren AI yang akan populer di tahun 2025 menurut Microsoft.

Baca Juga: Bocoran Fitur AI yang Akan Rilis di Samsung Galaxy S25

1. AI makin canggih dan berguna

Dalam setahun terakhir, model AI berkembang menjadi lebih cepat dan lebih efisien. Saat ini, “model frontier” berskala besar dapat menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari menulis hingga coding.

Selain itu, model berkemampuan khusus dapat disesuaikan untuk tugas atau kebutuhan tertentu. Nah di tahun 2025, model AI akan melakukan lebih banyak dari itu, dan dengan lebih baik.

Model dengan kemampuan penalaran lanjutan, seperti OpenAI o1, sudah mampu memecahkan masalah kompleks secara logis, mirip dengan cara berpikir manusia sebelum menjawab pertanyaan sulit.

Kemampuan ini akan terus berguna di bidang keilmuan seperti sains, coding, matematika, hukum, dan kedokteran. Ini memungkinkan model tersebut untuk membandingkan kontrak, menghasilkan kode, dan mengeksekusi alur kerja yang terdiri dari beberapa langkah.

Baca Juga: Pakar Jabarkan 5 Evolusi AI dalam Serangan Phishing

Kemajuan tersebut tidak hanya penting dalam inovasi model, tetapi juga dalam kurasi data dan pasca-pelatihan data. Misalnya, kategori model Phi kecil dari Microsoft menunjukkan bahwa mengkurasi data berkualitas tinggi dapat meningkatkan kinerja dan penalaran model.

Selain itu, model Orca dan Orca 2 Microsoft juga menunjukkan kekuatan data sintetis untuk pasca-pelatihan model bahasa kecil (Small-Language Models). Sehingga memungkinkan performa yang sebelumnya hanya ditemukan pada model yang jauh lebih besar, dan memberikan hasil lebih baik untuk tugas-tugas khusus.

2. Tugas Agen AI makin banyak

Microsoft 365 Copilot sudah menangani berbagai tugas repetitif dan monoton, seperti menyaring email dan mencatat selama rapat melalui Teams. Di tahun 2025, generasi baru agen bertenaga AI akan melakukan lebih banyak lagi, bahkan menangani tugas tertentu.

Dengan kemajuan dalam kemampuan memori, penalaran, dan multimodal, agen AI akan mampu melaksanakan tugas yang lebih kompleks dengan keterampilan dan cara berinteraksi yang baru.

Organisasi dapat membayangkan kembali proses-proses seperti membuat laporan dan pekerjaan manusia lainnya seperti membantu menyelesaikan masalah pada laptop baru atau menjawab pertanyaan mengenai tunjangan karyawan. Hal ini memberikan ruang bagi karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih bernilai.

Perusahaan dapat mengatur beberapa agen untuk memberi tahu manajer supply chain tentang gangguan inventaris kantor, merekomendasikan pemasok baru, serta mengeksekusi pesanan penjualan yang bisa menangani tugas keseharian dalam rangka menjaga penjualan tetap berjalan lancar.

3. AI sebagai rekan

Di luar pekerjaan umum, AI diharapkan bisa mempermudah hidup Anda pada tahun 2025. Misalnya Microsoft Copilot mampu mendukung Anda sepanjang hari sebagai rekanan AI.

Copilot akan membantu menyederhanakan dan memprioritaskan tugas-tugas seperti mengelola banyaknya informasi harian sehingga bisa menghadirkan lebih banyak waktu untuk Anda, sambil menjaga privasi, data, dan keamanan pengguna.

Perkembangan Copilot akan membantu Anda tetap terhubung dan akan memiliki kemampuan baru. Misalnya, Copilot Daily akan mengawali hari Anda dengan membacakan ringkasan berita dan cuaca yang relevan melalui suara yang sudah Anda kenali.

Ketika Anda memilih untuk menggunakan Copilot Vision, AI akan dapat mengetahui apa yang Anda lihat secara online dan berbicara dengan Anda tentang hal tersebut, karena AI akan memahami halaman web yang Anda lihat. Hal ini memungkinkan AI untuk menjawab pertanyaan dan menyarankan langkah selanjutnya kepada Anda.

4. AI makin efisien

Meskipun AI membutuhkan sumber daya seperti energi, adanya solusi inovatif membantu menghadapi tantangan sumber daya ini. Contohnya, meski beban data center global pada tahun 2020 sebesar kurang-lebih sembilan kali lipat dari tahun 2010, tapi permintaan listrik data center hanya meningkat 10%.

Hal tersebut merupakan sumbangsih Microsoft yang bekerja sendiri serta dengan pihak lain, seperti AMD, Intel, dan NVIDIA, untuk membuat hardware-nya menjadi lebih efisien. Mulai dari seri silikon kustomnya, Azure Maia dan Cobalt, hingga unit pengubah panas liquid yang dirancang untuk mendinginkan sistem AI secara efisien.

Dalam beberapa tahun mendatang, datacenter baru yang mendukung AI akan mulai beroperasi dan tidak menggunakan air untuk pendinginan, dan perusahaan akan memperluas penggunaan sistem pendingin cair yang sangat efisien seperti cold plates. Hal ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memastikan infrastruktur AI dibangun menjadi lebih efisien dan berkelanjutan pada tahun 2025.

5. AI yang bertanggung jawab

Pengukuran adalah cara mendefinisikan dan menilai risiko dalam AI, dan ini sangat penting untuk membangun AI yang bertanggung jawab. Salah satu perkembangan terbesar tahun ini dapat dirangkum dalam dua kata: pengujian dan penyesuaian.

Jika Anda dapat mengukur risiko dan ancaman, Anda dapat membantu mengatasi atau menguranginya. Ini berarti, misalnya, mendeteksi dan menangani konten yang tidak berdasar, yang dikenal sebagai "halusinasi," yaitu respons yang tidak akurat dari AI.

Orang-orang juga akan mendapatkan kendali yang lebih besar terhadap bagaimana aplikasi AI beroperasi dalam organisasi mereka. Mereka akan dapat menyesuaikan aplikasi yang menyaring konten dan menetapkan batasan yang sesuai dengan pekerjaan mereka.

Perusahaan game, misalnya, dapat menentukan jenis konten kekerasan apa yang dapat dilihat oleh karyawan yang mengembangkan sebuah game.

6. AI untuk riset ilmiah

AI sudah menghadirkan dampak luar biasa di seluruh dunia, mendorong kemajuan dalam segala hal mulai dari supercomputing hingga prakiraan cuaca.

AI juga mendorong terobosan bersejarah dalam penelitian ilmiah dan berpotensi membuka kemampuan baru dalam ilmu alam, material berkelanjutan, penemuan obat, dan kesehatan manusia.

Contohnya, di tahun 2024 Microsoft Research membuat terobosan yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi beberapa masalah sains biomolekuler tersulit di dunia, termasuk penemuan obat baru yang menyelamatkan jiwa, dengan kecepatan dan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menggunakan sistem simulasi protein yang didukung AI, para peneliti menemukan cara baru untuk mensimulasikan dinamika biomolekuler. Metode ini, yang disebut AI2BMD, dapat membantu ilmuwan memecahkan masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan dan mendorong penelitian biomedis dalam desain protein, rekayasa enzim, dan penemuan obat.

“Salah satu hal paling menarik untuk diperhatikan pada tahun 2025 adalah bagaimana penggunaan AI dalam penelitian ilmiah mendorong kemajuan dalam mengatasi beberapa masalah paling mendesak di dunia,” kata Ashley Llorens, Corporate Vice President dan Managing Director di Microsoft Research.

“Kita akan mulai melihat alat-alat ini memiliki dampak yang terukur pada setiap individu dan institusi yang tengah menyelesaikan masalah besar ini, seperti merancang bahan material berkelanjutan dan mempercepat pengembangan obat yang menyelamatkan jiwa,” kata Llorens.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI