Said Didu Tuding Pagar Laut Misterius Ada Hubungan dengan Jokowi: Lembaga Negara Takut

Sabtu, 11 Januari 2025 | 19:16 WIB
Said Didu Tuding Pagar Laut Misterius Ada Hubungan dengan Jokowi: Lembaga Negara Takut
Sosok Said Didu. (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Postingan Said Didu mengenai pagar laut misterius viral di media sosial. Pegiat media sosial sekaligus mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini meyakini bahwa pagar laut di pesisir Kabupaten Tangerang ada huubungannya dengan Jokowi.

Sebagai informasi, keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer memancing perhatian banyak pihak. Pagar laut super panjang ini mencakup enam kecamatan di pesisir Kabupaten Tangerang. Struktur pagar laut terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter.

"Semua instansi negara tahu ada yang pagar laut puluhan kilometer. Semua tahu bahwa pemagaran tersebut melanggar hukum. Tapi semua lembaga negara takut membuka siapa yang memagar laut tersebut," tulis akun Said Didu (@msaid_didu) melalui postingan viralnya.

Pegiat media sosial tersebut baru-baru ini mengunggah postingan terbaru pada Sabtu (11/01/2025). Ia membahas mengenai dugaan mengapa lembaga negara takut untuk membongkar siapa pemilik pagar laut sebenarnya.

Baca Juga: Profil Polwan Eby Veronica: Viral Gegara Parasnya, Ternyata Punya Masa Lalu Kelam

Menurut Said Didu, pagar laut itu memiliki hubungan dengan mantan Presiden RI Jokowi, Aguan, dan PIK 2.

"Aguan ini join betul dengan Jokowi. Kenapa tidak ada instansi terkait yang berani? Mengapa pemagaran selama 1 tahun tapi tidak terdeteksi? Mengapa PIK 2 selalu membantah bukan perintah dia? Adalah tidak masuk akal bila di wilayah pengembangan PIK 2 yang sedang berlangsung itu ada yang memagar, kalau bukan pengembang PIK 2. Karena itu pasti akan mengganggu pembangunan PIK 2 ke depannya," kata Said Didu dikutip dari kanal YouTube 'MANUSIA MERDEKA - MSD', Sabtu (11/01/2025).

Said Didu meyakini, terdapat upaya sistematis dari tingkat desa dengan pengembang untuk membangun pagar laut. "Kotornya itu selalu tingkat desa. Itu ada 16 desa, seharusnya kepala desa tahu. Kepala desa mendukung PIK 2. Dugaan saya yaitu terjadi kongkalingkong yang sistematis antara pengembang dengan lurah untuk mengakuisisi laut dan dipagar. Dugaan kuat saya, laut yang dipagar itu memang disiapkan untuk reklamasi oleh pengembang dengan alasan bahwa mereka sudah beli dari pemilik fiktif yang dibikin oleh kepala desa," ungkap Said Didu menambahkan.

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini menilai, orang-orang serta lembaga negara takut menyelidiki karena kekuatan PIK 2 yang sangat kuat di pemerintah dengan bantuan Jokowi.

"Yang membuat masalah, mereka itu dipastikan akan dipanggil oleh aparat. Jadi PIK 2 ini, mereka memang sangat kuat. Baru atas instruksi Prabowo (KKP dan TNI AL), mereka bergerak dan pagar laut goyang. Ini membuktikan bila PIK punya kendali kuat di pemerintah," tuding Said Didu.

Baca Juga: Roy Suryo Yakin Kubu Gibran Sedang Ketakutan, Singgung Biaya IKN Bakal Bengkak

Pantai Indah Kapuk Dua 2 (PIK 2) sendiri sudah membantah tudingan bahwa mereka ikut membangun pagar laut. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) juga mengeluhkan keberadaan pagar laut karena berpotensi menyulitkan nelayan. Menurut laporan AyoBandung--jaringan Suara.com, KNTI khawatir bila wilayah yang dipagari akan dimanfaatkan untuk reklamasi atau proyek pembangunan lainnya.

Di sisi lain, terdapat kelompok mengatasnamakan sebagai Jaringan Rakyat Pantura (JRP) yang mengklaim tahu seluk beluk pagar laut. Mereka mengungkap bahwa pagar bambu itu merupakan tanggul laut. JRP mengklaim, tanggul laut yang diinisiasi masyarakat setempat dapat mencegah abrasi, mitigasi ancaman tsunami, serta memecah ombak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI