Diduga Bela Mobil Pelat RI 36 Pakai Patwal, Dokter Tompi Dirujak Warganet

Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:39 WIB
Diduga Bela Mobil Pelat RI 36 Pakai Patwal, Dokter Tompi Dirujak Warganet
Potret dokter Tompi (Instagram/@dr_tompi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Tompi yang merupakan lulusan dokter spesialis bedah plastik Universitas Indonesia belakangan ini tengah menjadi sorotan warganet di platform X karena diduga membela pejabat yang menaiki mobil dan dikawal dengan anggota Patroli dan Pengawal (Patwal).

Pria yang juga dikenal sebagai penyanyi jazz dengan lagu-lagu popular seperti Menghujam Jantungku ini membuat cuitan setelah video mobil pejabat dengan pelat nomor RI 36 viral di media sosial. Dalam video yang beredar, mobil pejabat tersebut membelah kemacetan di Jakarta dengan dikawal Patwal.

Menurut dokter Tompi, ia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu dan heran dengan orang-orang yang komplain.

"Gue kurang paham sama orang-orang yang komplain dengan pejabat (Menteri, presiden, wapres, atau gubernur dll) yang kalau di jalan pakai pengawal yang ngebuka jalan. Coba deh kita duduk berimbang... menurut gue ya, kalua itu dilakukan dalam melaksanakan tugas rasanya pantas lah. Agenda segitu banyak, tanpa pengawalan begitu waktu bisa habis di jalan. Kecuali agenda pribadi mau leyeh-leyeh karaokean. Terus kalau mereka telat nyampe lokasi, naik lagi tweet 'Kalau pejabat suka telat!'," tulisnya melalui akun X @dr_tompi.

Baca Juga: Klarifikasi Menkop Budi Arie Soal Mobil RI 36 Terobos Macet di Sudirman

Lebih lanjut, Tompi juga mengaku pernah beberapa kali terlibat bekerja langsung dengan para pejabat.

"Saya beberapa kali meeting ada acara yang berhubungan sama beliau-beliau itu, gila sih agendanya. Badan rontok. Terlepas dari berhasil nggaknya yang dikerjain, mereka beneran berusaha kerja," tambahnya.

Cuitan dokter Tompi. [X/@dr_tompi]
Cuitan dokter Tompi. [X/@dr_tompi]

Cuitan yang dibagikan sebanyak lebih dari 5.300 kali itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Namun, mayoritas pengguna X lainnya tak setuju dengan pendapat Tompi, sehingga membuat dirinya dirujak. Beberapa warganet bahkan menceritakan pengalaman pahitnya saat bertemu dengan mobil pejabat yang menggunakan Patwal.

"Gue termasuk yang nggak setuju pejabat buka jalan saat macet. Argumennya sederhana sih, dok. Kalau manajemen waktunya bagus, mestinya mereka bisa tiba tepat waktu. Patwal hanya untuk pengamanan, buka jalan sangat berisiko bikin gesekan antarpengguna jalan bahkan kecelakaan," komentar @yusa******

"Pak dokter Tompi, pekerjaan pejabat, pekerjaan saya, pekerjaan mereka yang di jalan itu sama-sama pekerjaan. Kalau pejabat diharuskan tepat waktu, ya berangkat lebih awal seperti karyawan pabrik yang rela berangkat pagi buta demi mengejar UMR yang tidak seberapa itu," tambah @adit**********

Baca Juga: Nusron dan Budi Arie Kompak Bantah Gunakan Pelat RI 36: Bukan Mobil Saya

"'Agendanya banyak, bisa-bisa waktu habis di jalan kalau tanpa patwal'. Kenapa bisa habis di jalan? Karena macet. Kenapa bisa macet? Karena kotanya car-centric. Kenapa car-centric? Karena transumnya jelek atau belum jadi pilihan utama masyarakat. Solusi: Fokus bangun transum," sahut @sist*******

"Dokter Tompi, saya pernah tertunda Tindakan cito di RS karena bersinggungan panjang dengan tatot-tatot iringan nggak jelas dan sebanyak dua kali di hari yang sama dan ke arah tujuan yang sama. Siapa yang perlu dikasihani, para rombongan sirkus relasi kuasa itu atau pasien?" timpal @dokte*****

"Opini jelek. Pejabat telat itu kultur yang dibikin langgeng sama mereka-mereka sendiri. Kalau situ bagian dari dunia birokrasi pasti paham. Komentarmu paling bener berhenti di 'gue kurang paham'. Lu emang nggak paham apa-apa," cuit @foxt***_*******

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI