Suara.com - Bukalapak, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, mengumumkan langkah strategis baru dengan mengalihkan fokus bisnisnya dari penjualan produk fisik ke produk virtual.
Perubahan ini akan dimulai secara bertahap pada Februari 2025.
Dalam pernyataan resminya, Bukalapak menegaskan bahwa meskipun layanan penjualan produk fisik dihentikan, platform marketplace Bukalapak, baik melalui aplikasi maupun situs web, serta layanan Mitra Bukalapak, tetap akan beroperasi seperti biasa.
Alasan di Balik Strategi Baru
Keputusan ini, menurut Bukalapak, tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan perusahaan.
"Penjualan produk fisik hanya menyumbang kurang dari 3 persen terhadap total pendapatan kami," tulis perusahaan dalam pernyataannya, Kamis (9/1/2025).
Sebaliknya, Bukalapak melihat langkah ini sebagai upaya untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang lebih sehat dan menguntungkan.
Produk Virtual: Masa Depan Bukalapak
Dengan fokus baru pada layanan produk virtual, Bukalapak berharap dapat memperkuat posisinya di ekosistem digital.
Baca Juga: Bukalapak Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik, Gimana Nasib Pendapatannya?
Segmen produk virtual, yang meliputi berbagai layanan seperti gaming, investasi, dan ritel digital, telah menunjukkan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.