"Program bina talenta ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta," kata Fauzan.
Dia menegaskan bahwa pelatihan desain chip adalah bagian dari upaya strategis untuk menyiapkan tenaga ahli di bidang semikonduktor, yang menjadi tulang punggung berbagai industri modern, termasuk kendaraan listrik.
"Industri mobil listrik yang terus berkembang tentu membutuhkan perangkat chip dalam jumlah besar," jelasnya.
"Jika talenta desain chip sudah terpenuhi, maka Indonesia dapat menjadi produsen, bukan lagi menjadi konsumen."
Menjawab Tantangan Kekurangan Tenaga Ahli
Menurut laporan Korn Ferry, Indonesia diproyeksikan akan kekurangan 18 juta tenaga kerja ahli pada tahun 2030.
Angka ini menjadi alarm bagi berbagai sektor untuk segera mengambil langkah nyata dalam mempersiapkan generasi penerus yang kompeten.
Pelatihan desain chip seperti yang digagas Polytron dan ICDEC memberikan harapan baru.
Program ini tak hanya menawarkan pengetahuan teknis tetapi juga membekali peserta dengan pengalaman langsung dalam merancang desain chip yang siap pakai.
Baca Juga: Harga Redmi Turbo 4 Cuma Rp 4 Jutaan, Bawa Chip Gahar dan Baterai Besar
Dari Konsumen Menjadi Produsen