Suara.com - LG Electronics (LG) memperkenalkan teknologi Affectionate Intelligence dalam ajang Consumer Electronic Show (CES) 2025.
Teknologi ini merupakan konsep yang dibawa perusahaan dalam mendefinisikan ulang pemahaman teknis terkait kecerdasan buatan (AI) yang lebih memfokuskan pada potensinya dalam merevolusi paradigma pengalaman penggunaan.
Konsep yang dibawanya ini berupaya memanfaatkan teknologi AI untuk lebih memahami dan berempati pada penggunanya.
Hal ini untuk memberikan pengalaman penggunaan berbeda dan lebih terpersonalisasi.
Baca Juga: CES 2024: Jajaran Laptop Gaming Asus ROG yang Dipastikan Hadir ke Indonesia
Dalam upaya memberi paparan mengenai konsep LG Affectionate Intelligence, panggung penyelenggaraan LG World Premiere dibagi menjadi tiga area yang masing-masing mewakili ruang hidup berbeda.
Mulai dari rumah (Home), ditengah mobilitas (Mobility), hingga ruang komersial dan virtual (Commercial and even Virtual spaces).
Dilengkapi dengan berbagai demonstrasi menarik, LG memberikan gambaran nyata mengenai manfaat AI yang akan mentransformasi kehidupan sehari-hari seseorang menjadi lebih baik.
Penyelenggaraan LG World Premiere sendiri diawali dengan sebuah video berjudul “Less Artificial, More Human”.
“Di LG, kami mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam ruang hidup fisik di sekitar kita. Kami melihat ruang bukan hanya sebagai lokasi fisik, namunsebagai lingkungan tempat pengalaman menyeluruh menjadi kenyataan," kata William Cho sebagai CEO LG dalam jumpa pers virtual, Rabu (7/1/2025).
Baca Juga: Samsung Galaxy S25 Bisa Dipesan di Indonesia 23 Januari 2025
Di ruang-ruang ini, perangkat dan layanan akan saling harmoni untuk menciptakan nilai bagi pengguna yang sama sekali baru.
"Di sinilah Affectionate Intelligence kami benar-benar bersinar, menonjol dari yang lain,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dikatakannya, terdapat tiga elemen mendasar untuk mewujudkan visi besar tersebut.
Ketiganya yaitu perangkat yang terhubung, agen AI yang andal dan layanan terintegrasi.
Perangkat yang terhubung dikatakan Cho menjadi salah satu aset terbesar LG.
Hal ini tak hanya merujuk pada ratusan juta produk pintar LG yang sudah digunakan di seluruh dunia.
Lebih dari itu, Cho juga menyoroti Langkah perusahaan tahun lalu yang telah mengakuisisi Athom sebagai penyedia solusi rumah pintar.
LG kini menawarkan konektivitas tanpa batas dengan perangkat IoT (Internet of Thing) bagi lebih dari 170 merek global.
LG akan meningkatkan LG FURON, agen AI ini menggabungkan kekuatan AI generatif yang dibangun di atas model bahasa besar dengan penginderaan spasial waktu nyata dan wawasan tentang pola gaya hidup pengguna.
Agen AI ini dibuat dengan kemampuan dapat memahami situasi dan konteks pengguna secara real-time.
Hal ini membuatnya dengan mudah mengkoordinasikan perangkat dan layanan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih disesuaikan dan responsif.
Sekaligus dalam waktubersamaan, memberikan perlindungan data pribadi.
Untuk mendukung visinya dalam menyediakan layanan terpadu, William Cho mengumumkan kemitraan strategis dengan Microsoft.
Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan memiliki rencana untuk memimpin inovasi dengan menggabungkan dua kekuatan besar.
Disatu sisi, produk dan wawasan dari pengguna produk LG yang meliputi penggunaan dari berbagai ruang seperti rumah, area mobilitas dan komersial.
Sementara disisi lain, teknologi AI Microsoft diperlukan untuk menerapkan layanan terpadu AI yang empatik.
Dalam kesempatan tersebut, Judson Althoff selaku Executive Vice President dan Chief Commercial Officer Microsoft.
“Di Microsoft, kami percaya AI akan mengubah cara kita hidup dan bekerja secara fundamental. Kami sangat senang bermitra dengan LG Electronics sebagai pionir dalam penciptaan ruang yang cerdas dan terhubung, untuk mengintegrasikan AI ke dalam pengalaman hidup sehari-hari,” jelasnya.
Kedua perusahaan dikatakannya akan berupaya meningkatkan agen AI untuk berbagai ruang. Termasuk didalamnya yaitu rumah, kendaraan, hotel dan kantor.
LG sendiri telah menerapkan teknologi pengenalan suara dan ucapan sintesis Microsoft dalam Self-Driving AI Home Hub miliknya.
Hal ini memungkinkannya memahami beragam aksen, pengucapan dan ekspresi sehari-hari.
Rencana tersebut juga mencakup pengembangan agen AI yang tidak hanya memahami dan berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga memprediksi kebutuhan dan preferensi mereka.
Althoff juga mengumumkan kolaborasi lebih lanjut antara Microsoft dan LG dalam bidang pusat data AI.
Dengan sistem manajemen termal dan teknologi pendingin canggih LG yang dioptimalkan untuk pusat data AI, kemitraan ini bertujuan meningkatkan efisiensi energi di tulang punggung infrastruktur AI yang penting ini.
Kedua perusahaan berencana untuk menciptakan pusat data generasi berikutnya yang lebih efisien dan berkelanjutan.
"Sesuai filosofi perusahaan; Life’s Good. Dengan komitmen teguh ini, kami berusaha keras memberikan pengalaman pengguna yang berbeda kepada semua orang, di mana pun, dan kapan pun,” pungkas William Cho.