Penelitian akan difokuskan pada jaringan tubuh, DNA, serta kondisi lingkungan yang mungkin memengaruhi kehidupan Yana.
Selain itu, informasi tentang pola makan, perilaku, dan kemungkinan penyebab kematian mamut ini juga akan dikaji lebih dalam.
Mengungkap Masa Lalu dan Masa Depan
Selain membuka wawasan tentang kehidupan masa lalu, penemuan seperti Yana juga memiliki dampak besar terhadap ilmu pengetahuan modern.
Analisis DNA mamut dapat membantu ilmuwan mempelajari evolusi spesies ini dan bahkan memunculkan ide-ide kontroversial seperti kemungkinan menghidupkan kembali mamut melalui teknik kloning.
Para peneliti juga berharap temuan ini dapat membantu menjawab pertanyaan tentang penyebab kepunahan mamut. Apakah mereka punah karena perubahan iklim, perburuan oleh manusia, atau kombinasi dari keduanya?
Mamut dan Lingkungan yang Berubah
Yana bukan sekadar penemuan hewan purba, tetapi juga pengingat akan perubahan lingkungan yang terjadi di dunia.
Mencairnya lapisan es yang memungkinkan penemuan seperti ini juga menjadi tanda perubahan iklim yang terus berlanjut.
Baca Juga: Bagian dari Ritual, Arkeolog Temukan 13 Mumi Mesir Kuno dengan Lidah Emas
Lapisan es yang mencair di Siberia tidak hanya mengungkapkan sisa-sisa makhluk zaman es, tetapi juga gas rumah kaca seperti metana yang terperangkap di bawahnya.