Detoks Media Sosial: Apa yang Terjadi pada Otak Anda Ketika Berhenti Menggunakannya?

Selasa, 07 Januari 2025 | 08:50 WIB
Detoks Media Sosial: Apa yang Terjadi pada Otak Anda Ketika Berhenti Menggunakannya?
Ilustrasi media sosial (Pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Logo Facebook terefleksi di mata seorang pengguna media sosial itu (Shutterstock).
Logo Facebook terefleksi di mata seorang pengguna media sosial itu (Shutterstock).

Temuan dari Studi Detoks Media Sosial

Sarah Woodruff, salah satu penulis buku The Social Media Detox yang dipublikasikan di National Library of Medicine, juga menemukan manfaat serupa.

Dalam penelitiannya, 31 orang dewasa muda melakukan detoks media sosial selama dua minggu dengan membatasi penggunaan hingga 30 menit per hari.

Woodruff menjelaskan bahwa waktu jeda ini memberikan kesempatan untuk merenungkan kebiasaan penggunaan media sosial.

"Kita dapat menggunakan waktu tersebut untuk menyadari apakah media sosial memberikan manfaat bagi kita atau justru sebaliknya," katanya.

Abstrak penelitian Woodruff menyimpulkan, "Hasil dari studi eksplorasi ini memberikan dukungan awal untuk detoks digital media sosial, yang menunjukkan bahwa membatasi penggunaan dapat memiliki efek positif terkait kecanduan smartphone dan media sosial, serta berbagai dampak kesehatan lainnya."

Mengurangi atau bahkan berhenti menggunakan media sosial memberikan peluang untuk merefleksikan pola hidup, meningkatkan kesehatan mental, dan mengembalikan kendali atas waktu Anda. Meski sulit di awal, manfaat jangka panjangnya sangat berharga bagi keseimbangan hidup di era digital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI