"Jokowi Terlalu Baik", Netizen Kritik OCCRP atas Nominasi Kontroversial

Denada S Putri Suara.Com
Jum'at, 03 Januari 2025 | 15:18 WIB
"Jokowi Terlalu Baik", Netizen Kritik OCCRP atas Nominasi Kontroversial
Kolase foto nominasi OCCRP dan Jokowi. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang masuk dalam daftar tokoh paling korup di dunia versi Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi (Organized Crime and Corruption Reporting Project/OCCRP) masih menjadi perbincangan publik.

Terbaru, sorotan terkait nominasi yang diperoleh Jokowi dibahas dalam akun Instagram @volt_anonym. Dalam postingannya, akun tersebut membeberkan update terbaru dari OCCRP terkait hasil investigasi mereka.

Dalam keterangan di postingannya, akun @volt_anonym mengunggah tangkapan layar dari catatan OCCRP yang menyebut pihaknya memberikan "nominasi" berdasarkan hasil putusan panel juri ahli dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalisme.

Catatan OCCRP juga menyebut para juri ahli tersebut memiliki pengalaman luas dalam menyelidiki korupsi dan kejahatan.

Baca Juga: Prabowo Diminta Amien Rais Jauhi Gibran, Netizen Justru Tawarkan Kaesang

OCCRP secara terbuka menyebut tidak memiliki bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi, tetapi masyarakat yang menjadi juri ahli menegaskan pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Tangkapan layar, update OCCRP atas informasi terkait nominasi Jokowi. [Instagram/@volt_anonym]
Tangkapan layar, update OCCRP atas informasi terkait nominasi Jokowi. [Instagram/@volt_anonym]

Jokowi juga mendapatkan "nominasi" tersebut karena merusak lembaga pemilihan umum dan peradilan Indonesia untuk menguntungkan putranya menjadi wakil presiden.

Sementara, akun @volt_anonym menulis dalam keterangan di unggahannya bahwa pernyataan OCCRP memang tidak memiliki bukti.

Akun tersebut juga menegaskan hasil "nominasi" yang dilakukan OCCRP merupakan voting dari pengguna media social X (Twitter) melalui google form.

"@occrp mengatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa @jokowi terlibat dalam kasus korupsi dan mereka juga menegaskan bahwa hasil nominasi kemarin berdasarkan atas saran dari orang² di seluruh dunia termasuk Indonesia, jadi bisa dipastikan dan valid bahwa nominasi OCCRP kemarin atas @jokowi hasil voting dari user X melalui google form," tulis akun @volt_anonym, Jumat (3/1/2025).

Baca Juga: Jokowi Masuk Tokoh Terkorup Dunia, Eks Pimpinan Minta KPK Harus Proaktif dan Bisa Minta Data ke Hasto

Dalam pernyataannya itu, akhirnya banyak netizen yang ramai membela Jokowi dan tidak mempercayai sosoknya yang masuk dalam tokoh pemimpin dunia paling korup.

Bahkan, ada netizen yang menyebut Jokowi terlalu baik hingga mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu terus-menerus menjadi sasaran fitnah.

"Jujur gue greget sama pak jokowi karna terlalu baik.. beruntung mereka hidup di era skrng coba hidup di era soeharto udh habis klian," tutur akun @sbonc*****.

"Raja Jawa itu sbnrnya memiliki hati yg tulus," jelas akun @farha*****.

"Kasihan Pak Jokowi difitnah terus, udah gak menjabat masih juga jadi sasaran," tulis komentar akun @fakta*****.

"Gass , tidak suka boleh , tapi mengaburkan fakta serta fitnah itu sama saja," ujar akun @vian_*****.

"Saya Tidak Fans Jokowi. Tp sebaiknya kalo Di Korup sertakan Juga Bukti yng valid. Setidaknya buat menghujat pakai data yNg bebar. Rasanya menuduh2 sajaa tidak kuat," tulis akun @meeno*****.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI